![]() |
Foto: Google |
Jepara, soearamoeria.com
Nabi
dan para orang saleh meskipun sudah wafat sejatinya masih “hidup”. Hal itu
ditandaskan KH Nuril Arifin Husein saat menjadi pembicara dalam pengajian dalam
rangka Maulid Nabi Muhammad SAW di pesantren Darunnajah desa Kedungleper
kecamatan Bangsri kabupaten Jepara, Senin (19/12) malam.
Karenanya
saat membuka ceramah ia memberikan penghormatan kepada tiga tokoh yang dihauli
KH Ridlwan, KH Muchtar Hasan dan KH Baidlowi Ali. “Seng sedo menika luwih
langkung urip,” tandas kiai yang kerap disapa Gus Nuril kepada ratusan
jamaah.
Sebagai
nahdliyyin, lanjut lelaki kelahiran Gresik, Jawa Timur itu ruh Muhammad
masih tetap hidup. Apalagi saat shalawat dikumandangkan maka ruh nabi Muhammad
hadir untuk menjawab shalawat-shalawat yang ditujukan kepada sang baginda.
Jika
shalawat-shalawat itu dibacakan di seluruh dunia, kata pengasuh pesantren Soko
Tunggal itu Muhammad tidak henti-hentinya menjawab hingga 24 jam.
Lelaki
yang memiliki motto—pecinta Gus Dur sampai akhir itu juga ingin membuktikan bahwa nabi ruhnya masih hidup,
maka ia mencari ijazah ke mana-mana dari Maroko, Makkah dan negara yang lain. Dari
pencarian ijazah itu dikatakan untuk ketemu nabi bisa dilakukan dengan memperbanyak
membaca shalawat. Tetapi dengan mengamalkan ijazah itu dirinya tak kunjung
sukses.
Kemudian
dilanjut dengan ijazah yang lain yakni menunaikan shalat tasbih 41 hari. Cara
itu dilakukannya juga belum berhasil. Ikhtiar berhasil saat mengamalkan yasin
fadilah di makkah. Saat membaca yasin tersebut Gus Nuril benar-benar bermunajat
kepada Allah. Menengadah dan menangis di hadapan sang pencipta.
“Tiba-tiba
ada sesosok laki-laki berambut panjang sedang tidur di depan kakbah?”
ceritanya.
Gus
Nuril pun ingin mendekati sosok yang sedang istirahat tersebut. “Kanjeng nabi
sedang sare jangan diganggu,” begitu suara yang ia dengar dari
belakangnya.
Setelah
ia toleh ternyata yang mengingatkan ialah almarhum KH Abdurrahman Wahid.
Karenanya Gus Nuril kembali meyakinkan berkat orang-orang saleh yang dihauli
malam itu, ratusan jamaah itu bisa tetap eksis meneruskan jejak-jejak
perjuangannya. (sm)
Penting dibaca : Kaos Cotton Combed 30s Qoute Gus Dur Hanya 90.000
Penting dibaca : Kaos Cotton Combed 30s Qoute Gus Dur Hanya 90.000