Pati,
soearamoeria.com
Peringatan
Haul dan 1000 hari wafatnya KH Sahal Mahfuz menjadi momentum bagi santri-santri
beliau untuk melanjutkan perjuangan. Hal ini, disampaikan KH. Malik Madani, Dosen
UIN Yogyakarta sekaligus Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 2010-2015 di
Pesantren Maslakul Huda Pati, Ahad (02/1016) malam.
Dalam
tahlil umum, sebagai puncak agenda Haul, dihadiri oleh KH. Kafabihi Mahrus
(Pesantren Lirboyo), KH. Nafi Abdillah, KH. Zaky Abdillah (Kajen), KH. Moh
Khoiruzzad (Kencong, Jawa Timur), KH. Aniq Muhammadun, Bupati Pati H. Haryanto,
jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah, Pengurus Masjid Agung
Jawa Tengah dan ribuan santri.
KH.
Abdul Ghoffar Rozien, pengasuh Pesantren Maslakul Huda mengucapkan terima kasih
kepada para kiai, santri dan warga yang
hadir untuk mendoakan Kiai Sahal.
"Terima
kasih atas semua yang rawuh. Semoga
menjadi kebaikan untuk kita semua," ungkap Gus Rozien, yang kini sebagai
Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid
Islamiyyah (RMI) Nahdlatul Ulama.
Dalam
ceramahnya, Kiai Malik Madani mengungkapkan bahwa sosok Kiai Sahal adalah orang
yang langka. "Kiai Sahal harus menjadi teladan bagi kita semua, beliau
orang 'alim yang langka. Kiai Sahal lahir dari keluarga kiai besar, namun tidak
terjebak pada bayang-bayang kebesaran masa lalu. Justru, Kiai Sahal mampu tegak
berdiri untuk membangun kesuksesan," terang Kiai Malik.
Ketika
menjadi Katib 'Aam Kiai Sahal, Kiai Malik Madani mendapatkan banyak pelajaran
berharga. Di antaranya dalam hal kedisiplinan, visi, niat pengabdian, dan
konsistensi.
"Dalam
segala hal, saya sebenarnya tidak pantas memberi ceramah pada agenda penting
ini. Tapi, saya beranikan demi kecintaan dan pengabdian saya kepada Kiai Sahal,"
terang Kiai Malik.
Dalam
kisah yang disampaikan, Kiai Malik Madani sangat kagum dengan sosok Kiai Sahal.
"Saya menjadi sekretaris Kiai Sahal, di jajaran Syuriah PBNU, sebagai
Katib 'Aam. Pada waktu itu, Kiai Sahal menjadi Rais 'Aam. Saya belajar banyak
dari Kiai Sahal, beliau itu guru saya. Santri-santri harus belajar dari teladan
dan keilmuan Kiai Sahal," ungkap Kiai Malik Madani.
Dalam
informasi yang disampaikan panitia, Tahlil Umum menjadi puncak agenda dari
rangkaian acara yang diselenggarakan Panitia 1000 Hari wafatnya Kiai Sahal.
Sebelumnya,
diselenggarakan Seminar & Call Paper
Fiqh Sosial (Pusat FISI/IPMAFA), Temu Alumni, serta peresmian Ma'had Aly
Pesantren Maslakul Huda.
Menteri
Agama, H. Lukman Hakim Saifuddin meresmikan berdirinya Ma'had Aly ini. Ma'had
Aly Maslakul Huda, menjadi percontohan
untuk belajar Ushul Fiqh dan ilmu Fiqh, yang menjadi basis ilmu yang
dikembangkan Kiai Sahal untuk para santrinya. (ziz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar