Jepara, soearamoeria.com
Pernikahan dini di Jepara masih tergolong tinggi.
Dalam bulan Dzulhijjah saja ada 600 pasangan yang melangsungkan pernikahan. 162
pendaftar kategori pernikahan dini. Itu yang diungkapkan Kepala Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Jepara, Inah
Nuroniah dalam Pelantikan PIK-R di SMK Fadlun Nafis Bangsri Jepara Sabtu (15/10/16)
kemarin.
Jepara masih rentan akan pernikahan dini. Maka
perlu adanya sosialisasi dan penyuluhan terhadap remaja. Dengan tujuan dapat
meminimalisir pernikahan di bawah umur. Dengan adanya kegiatan sosialisasi
pendidikan pranikah akan memberikan pengaruh positif dalam kedepannya.
Dia mengatakan, usia pubertas merupakan masa di mana
anak memiliki rasa penasaran yang tinggi, serta ingin mencoba hal yang baru.
Sebenarnya lingkungan dan teman mempunyai pengaruh yang besar kepada anak.
Sebagai orang tua harus memantau perkembangan anak, mulai dari pergaulan dan
harus mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan selama di dalam maupun di
luar rumah.
Orang tua harus bisa mengarahkan anak kearah
positif. Jangan sampai anak terlibat dalam pergaulan bebas. Sebagai orang tua
harus stand by memberikan pengawasan kepada anak. Namun yang paling
peting adalah pengendalian dari diri sendiri.
“Setiap anak harus mampu mengendalikan perbuatan
yang menyimpang. Bagaimana membedakan mana yang baik dan kurang baik,” ujarnya
dalam rilis yang diterima soearamoeria.com.
Dia menjelaskan, pernikahan dini tidak hanya
dilakukan dengan ijab qabul semata, tetapi setelah pernikahan akan
mengalami hal-hal yang akan membuat kita memikirkan semua urusan yang
seharusnya belum kita pikirkan.
Di masa sekarang harus digunakan untuk bergaul
dengan bebas tetapi ingatan batasan-batasan. Dengan kegiatan sosialisasi ini
dapat memupuk kepada sebagai generasi emas yang terhindar dari pergaulan bebas.
Serta dibekali dengan pendidikan yang berkaitan dengan pergaulan bebas.
Pendidikan merupakan hal yang paling terpenting di
masa remaja ini dari pada pernikahan dini. Pendidikan bisa digunakan untuk
meraih semua hal yang kita inginkan dan dapat membuat masa depan kita lebih
baik. Di masa remaja harus dimanfaatkan untuk hal-hal sebaik mungkin sesuai
dengan usianya.
“Yang paling pokok adalah adalah pendidikan untuk
meraih cita-cita untuk menyongsong masa depan,” pesannya.
Pergaulan bebas akan merusak generasi bangsa
Indonesia. Potret pernikahan pengetahuan dini yang ada karena kurang
pengetahuan akan hal tersebut “Kita harus mengatakan Say No kepada
sex bebas, pernikahan dini, narkoba,” terang Kepala SMK Fadlun Nafis, Akhmad
Efendi.
Kegiatan PIK-R lanjutnya bertujuan untuk remaja
peduli terhadap dirinya sendiri dan lingkungan. (lum)