Subang, soearamoeria.com
Karamah Syekh
Abdul Qadir Jailani memang benar adanya, hanya saja dikarenakan karamah para
kekasih Allah Swt. bersifat abstak, jadi hanya bisa dirasakan dan sulit
diperlihatkan.
Demikian disampaikan Pengasuh Pesantren
Al-I`anah, KH Ahmad Bunyamin disela-sela pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir
Jailani dalam kegiatan Haul Sulthan al-Auliya Syekh Abdul Qadir Jailani pada
Jum`at (22/02/13) siang di Komplek Pesantren Al-I`anah Desa Caracas, Kecamatan
Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Namun demikian, tambah kiai yang akrab
dipanggil Kiai Abun ini, tidak ada kesulitan bagi Allah Swt. untuk
memperlihatkan karamah dari Syekh Abdul Qadir Jailani.
Salah satu
contohnya adalah seorang perempuan yang ingin menjadi laki-laki, diceritakan
sekitar tahun 1985 di Tasikmalaya ada seorang perempuan yang sakit hati oleh
suaminya, sampai-sampai ia ingin menjadi laki-laki, sebab menjadi perempuan
selalu disakiti.
Kemudian setelah
perempuan tersebut rajin dan khusu’ bertawasul kepada Syekh Abdul Qadir
Jailani, keinginan tersebut dikabulkan oleh Allah Swt, dia menjadi lelaki
bahkan sempat menjadi Mubalig kondang, dikenal dengan sebutan Mubalig Weki
(Awewe-Lalaki/Perempuan Laki-laki) saat Kiai Abun Mesantren di Karawang pada
tahun 1985, Kia Abun pernah mendengarkan ceramahnya, waktu itu mantan suaminya
juga ikut hadir karena dia sudah sudah taubat.
“Mungkin Allah
hanya ingin menunjukkan (karamah Syekh Abdul Qadir Jailani) saja, sebab Mubalig
Weki tersebut hanya berusia enam bulan, waktu ceramah di Karawang itu bulan
ketiga setelah jadi laki-laki, bulan keenamnya beliau dipanggil Allah karena
memang mungkin Allah hanya ingin menunjukkan saja,” papar Pengurus MWC NU
Kalijati tersebut.
Selain itu, KH. Abun pun merasakan sendiri
dari karamah Syekh Abdul Qadir Jailani, walaupun Allah tidak menunjukkan secara
kasat mata, namun dia dapat merasakannya.
“Saya ini sawah
tidak punya, kebun tidak ada, PNS bukan, tapi alhamdulillah saya merasa hidup
ini tenang, alhamdulillah rejeki selalu ada saja, pasti hakekatnya dari Allah
tapi mungkin sareatnya dari manakiban dan istigosahan, tiap bulan di sini ada
Istigosahan,” tambahnya.
Setiap tahun,
Pesantren Al-I`anah selalu menggelar Kegiatan haul Syekh Abdul Qadir Jailani
pada tanggal 11 Rabi`ul Akhir, untuk kegiatan haul tahun ini kegiatan tersebut
dihadiri oleh ratusan hadirin yang terdiri dari Bapak-bapak, ibu-ibu dan
santri, adapun acaranya adalah diisi dengan pembacaan tahlil, shalawat dan
Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani. (ed)
source : nu online
Dapatkan segera Buku Keramat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani R.A terbitan Keira Publishing Rp. 85.000.
Info pemesanan : 085 640 033 625 (sms/wa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar