Pulang Maulid Nabi, Bawa Oleh-oleh Akhlaknya Nabi! - Soeara Moeria

Breaking

Rabu, 03 Agustus 2016

Pulang Maulid Nabi, Bawa Oleh-oleh Akhlaknya Nabi!

Jepara, soearamoeria.com
Usai memimpin pembacaan maulid Simtut Durar yang diiringi rebana Kanzus Shalawat Pekalongan, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf memberikan apresiasi kepada ribuan jamaah yang memadati halaman Rumah Joglo, kediaman KH. Nuruddin Amin, Bangsri, Jepara, Sabtu (30/07/16) malam. 

Apresiasi itu Habib yang kerap disapa Habib Bidin itu sampaikan kepada putra-putri yang mengikuti jalannya maulid dengan penuh semangat. Menurut pimpinan maulid Kanzus Shalawat itu orang yang mengikuti maulid ada dua versi, hadir karena mahabbah (karena cinta) kedua hadir karena hura-hura. 

“Saya senang anda datang ke sini ramai-ramai karena mahabbah Rasul. Tetapi siapa pun yang baca maulid pulang harus bawa oleh-oleh berupa akhlaknya Nabi,” katanya sebagaimana diwartakan NU Online.

Maulid ditegaskannya bukan laiknya pertunjukan dangdut Rhoma Irama dan Inul Daratista. “Sehingga tidak perlu keplok-keplok (tepuk tangan, red) dan suit-suit,” imbaunya. 

Kepada jamaah yang keplok-keplok dan suit-suit ia menyindirnya dengan kurang kasih sayang dengan orang tua. Ke depan saat mengikuti maulid harus tambah tertib dan hidmah. “Di sini banyak habaib. Kita harusnya malu ketika maulid malah disisipi hura-hura,” tambahnya.  

Dengan budi pekerti yang baik dirinya mendoakan agar Jepara menjadi kabupaten yang cinta dengan shalawat Nabi. 

Rahmat Allah
Habib Ja’far Al Musawa saat menyampaikan mauidlah hasanah menyampaikan ketika menyebut nama orang yang saleh maka rahmat Allah akan turun dan hajat akan dikabulkan. 

Habib asal Semarang itu menceritakan seorang budak yang diperintah juragannya pergi ke pasar untuk beli arak, minuman keras dengan membawa uang 4 dinar. Sampai di sana ternyata pasar tutup.

Setelah tanya dengan orang sekitar ternyata Syekh Mansur sedang menjalankan istighatsah. Si budak pun penasaran dengan Syekh Mansur dan datanglah ia ke acara tersebut. 

Di momen itu ada salah satu jamaah yang memiliki hutang 4 dinar. Saat tanya kepada jamaah si budak memberikan uang itu. Saat memberikan uang itu si budak minta empat doa kepada Syekh Mansur. 

Pertama, juragan beserta anak buahnya segera taubat. Kedua, merdeka dari budak. Ketiga, mampu membayar hutang 4 dinar dan terakhir dia dan orang-orang terdekat diampuni dosa-dosanya oleh Allah. 

Singkat cerita dari Habib Ja’far, si budak pulang. Meski sempat dimarahi, setelah diceritakan panjang lebar juragan pun menangis dan tobat. 

“Sekelas Syekh Mansur saja doa akan dikabulkan Allah. Apalagi dengan sosok-sosok saleh yang lain. Itulah mengapa habaib senantiasa melestarikan maulid dalam setiap momen apapun. Tujuannya tidak lain agar rahmat Allah turun ketika menyebut orang-orang saleh,” jelasnya.

Kegiatan yang diikuti ribuan jamaah ini bersamaan dengan Haul KH. Mc. Amin Sholeh ke-14. Tari Sufi Darwis Nusantara juga turut memeriahkan haul tersebut. (qim)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar