7 Kriteria Cabup-Cawabup Versi NU–Muhammadiyah Jepara - Soeara Moeria

Breaking

Kamis, 21 Juli 2016

7 Kriteria Cabup-Cawabup Versi NU–Muhammadiyah Jepara

Jepara, soearamoeria.com
Iklim politik Jepara yang kian memanas menjelang pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati awal Agustus mendatang membuat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jepara bersikap. Kedua organisasi berbendera hijau itu memberikan empat rekomendasi.

Rekomendasi yang terangkum dalam komunike bersama gerakan moral tersebut disampaikan di depan ribuan kader dan pengurus organisasi hingga tingkat ranting, organisasi/ badan otonom, Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), tokoh agama dan masyarakat dalam acara halal bi halal NU dan Muhammadiyah di Pendopo kabupaten Jepara, Ahad (17/7/16).

Rekomendasi itu didasari keyakinan kedua organisasi bahwa integritas politik harus dikedepankan sehingga menghasilkan produk politik yang sesuai dengan kehendak rakyat dan berpihak kepada kepentingan masyarakat. Sebab proses politik bukan hanya milik elit partai politik tapi milik rakyat.

“NU-Muhammadiyah meminta kepada KPU Jepara bekerja sama dengan penegak hukum (KPK, kepolisian, kejaksaan dan pengadilan) mengadakan rekam jejak Cabup dan Cawabup Pilkada 2017 mendatang,” kata Wakil Ketua PCNU Jepara Hisyam Zamroni, membacakan rekomendasi pada acara yang kali pertama sepanjang sejarah antara PCNU dan PD Muhammadiyah ini.

NU dan Muhammadiyah juga mensyaratkan tujuh kriteria Cabup dan Cawabup. Calon yang layak harus mempunyai sikap religius, amanah, jujur, berkarakter, berbudaya dan mempunyai intelektualitas yang mumpuni, dan kapabel untuk kemaslahatan umat. Untuk bisa memunculkan calon seperti itu, Diminta pula agar partai politik mengusung calon Cabup dan Cawabup yang sesuai dengan kondisi riil di Jepara.

Selanjutnya, NU dan Muhammadiyah akan turut mengawal semua tahapan dalam Pilkada. Hal yang sama juga diminta dilakukan oleh seluruh warga Jepara. Dalam memilih calon harus aktif dan selektif.

Ketua PD Muhammadiyah Jepara, H. Fachrurrozi menegaskan, perilaku dan kehidupan politik harus dipraktikkan dengan santun. Dalam kaitannya dengan kontestasi politik pada Pilbup mendatang, partai politik harus menyiapkan kader yang terbaik.

“Bagi yang sudah dicalonkan, untuk menarik para pemilih maka harus dilakukan secara elegan,” jelasnya.

Ia juga berpesan agar partai politik, ormas, dan LSM tidak berjalan di tempat. Semuanya harus bergerak untuk sama-sama membangun Jepara dan menyelesaikan sejumlah persoalan seperti penyakit masyarakat dan bidang pendidikan.

“Jika kita tidak turut bergerak, akan sulit hanya mengandalkan Pemkab Jepara,” tegasnya.

Fachrurrazi menceritakan jika halal bi halal perdana NU-Muhammadiyah tersebut dilandasi atas pemikiran dan tujuan yang sama. Yakni demi ketenteraman masyarakat dan demi Jepara yang lebih baik, aman dan sentosa. “Tiga malam kita (PCNU dan PD Muhammadiyah, red) duduk bersama hingga pukul 02.00 malam membahas soal Jepara sehingga menghasilkan komunike itu,” ungkapnya.

Ketua PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah Hadziq menyatakan jika NU dan Muhammadiyah mau tidak mau harus menentukan nasib Jepara. Sebab tidak bisa nasib Jepara hanya disangga oleh Bupati Ahmad Marzuqi dan Wakil Bupati Jepara Subroto. “Kenyataannya selama lima tahun masih saja seperti ini,” katanya.

Kiai yang kerap disapa Gus Yatun juga banyak mengkritisi iklim politik yang memanas jelang Pilbup Jepara. Menurutnya, daripada membicarakan satu sama lain di belakang sehingga menjadi fitnah, lebih baik duduk dan membahas masalah bersama-sama. Jika ingin Jepara selamat dan maju syaratnya harus bersatu, damai dan rukun.

“Jika tidak, kepentingan umat terbengkalai. Kemunafikan terjadi jika meski terlihat duduk bersama tapi sebenarnya tercerai berai. Terlebih akan ada provokator yang mengambil kesempatan itu. Paling-paling juga ia meminta proyek,” tandasnya menyindir.

Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Jepara KH Ubaidillah Noor Umar menyampaikan NU dan Muhammadiyah sudah sepakat untuk bersama-sama membangun umat. Hal yang sama diharapkan dilakukan pemerintah.

“NU dan Muhammadiyah sudah sepakat. Jika Bupati tidak memberikan manfaat yang sama kepada masyarakat, awas saja. NU dan Muhammadiyah siap melakukan mosi tidak percaya,” tutur Mbah Ubed.

Kesepakatan dan kesepahaman antara PCNU dan PD Muhammadiyah Jepara tersebut selanjutnya akan disampaikan ke struktur kepengurusan yang lebih tinggi. Sehingga bisa dicontoh di semua tingkatan dan di semua daerah. Adapun rekomendasi yang ditandatangi oleh PCNU dan PD Muhammadiyah beserta organisasi/ badan otonom masing-masing tersebut akan dilayangkan ke semua unsur yang terlibat dalam Pilkada serentak. (adi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar