![]() |
Foto : Kabar 9 |
Kudus,
soearamoeria.com
Adanya
aksi kekerasan berkedok agama telah menimbulkan pandangan negatif di kalangan
orang non-muslim terutama dari negara Barat. Mereka menilai Islam di manapun
termasuk Indonesia sebagai agama kekerasan. Namun, berkat penjelasan dan sikap
yang dilakukan para kiai dan ulama
tentang Islam rahmatal Lil Alamin, mampu menepis pandangan negatif tersebut.
Belakangan
mereka (orang Barat) banyak yang datang ke Indonesia untuk mengetahui atau
belajar mendalami Islam Rahmatal lil Alamin. Bahkan, tidak sedikit di antara
orang barat yang menyatakan keinginan masuk agama Islam di hadapan para kiai
NU.
Seperti
pengalaman Mustasyar PBNU, Kiai Sya'roni Ahmadi yang pernah kedatangan dua tamu
pria asal negara Inggris dan Australia. Dalam pengajian Tafsir Al Qur'an di
Masjid Al-Aqsha Menara Kudus Jumat (17/6/16) fajar, KH Sya'roni menceritakan kedua
orang asing yang non muslim tadi ingin
memeluk agama Islam.
"Saya-pun
membimbing mereka dengan mengucapkan dua kalimat syahadat," tutur Mbah
Sya'roni tanpa menyebut nama kedua tamunya itu.
Saat
Mbah Sya'roni bertanya mengapa masuk Islam harus memilih ke Indonesia? Kedua
muallaf tadi menjawab karena adanya berita yang dilansir koran Inggris bahwa
Islam Indonesia galak-galak atau penuh kekerasan. Mendengar alasan itu, Kiai
sepuh kharismatik asli Kudus ini menjelaskan berita tersebut tidak benar seraya
menunjukkan sikap ramah kepada orang barat tadi.
"Saat
sampai rumahku, keduanya saya sambut dengan perasaan halus (ramah). Saya juga
memberi sarung kepada mereka," imbuhnya sebagaimana diunduh dari NU Online.
Ketika
mau pulang, kedua muallaf meminta foto bersama. Mbah Sya'roni-pun melayani
dengan senang hati karena tamunya seorang laki-laki. "Selang beberapa hari
ada tamu perempuan dari Jerman mengajak berfoto, saya tidak mau. Saya khawatir,
kalau dilihat jamaah pengajian akan sangaat kurang elok," kata Mbah
Sya'roni disambut geerr jamaah. (qim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar