![]() |
Ilustrasi : Google |
Imlek tahun ini sepi-tanpa Gus Dur.
Siapa Gus Dur, Cik? Apakah dia
seorang Dewa?
Bagi kaum kita, Gus Dur laksana
Dewa. Dialah yang berani membuka tirai
hitam yang menyelimuti Kelenteng pemujaan kita. Dialah yang mau
membuka selubung Hio hingga asapnya mengudara ke mana-mana. Dia pula yang berani melepas tali di kaki-kaki Barongsai dan Liong sehingga
mereka kini bisa lincah menari-nari.
Tahukah kamu Nok, dulu kami harus sembunyi-sembunyi
melakukan persembahyangan Tahun Baru
Imlek. Bukankah memohon kesejahteraan agar
hidup di tahun mendatang lebih baik,
tapi mengapa harus dilarang? Memuja leluhur, sekadar menikmati lontong Cap Go Meh, mengapa tak boleh?
Betapa kami ingin sekadar bersenang-senang bersama kerabat, teman sejawat, tetangga, teman masa lalu-sekadar mengenang perjalanan Nenek Moyang kami dari negeri Tiongkok, ketika para petani merayakan musim semi dan
musim gugur, berpesta menyajikan
hasil pertanian. Ada arak, mie panjang
umur, kue keranjang, bermacam
buah, sayur dan membagi angpao.
Di negeri khatulistiwa ini memang tak ada musim semi atau gugur, tapi bolehkan nok kami
melanjutkan budaya para leuhur kami-setahun sekali menyambut tahun baru-bermandi
warna merah-lambang semangat menyanbut tahun
depan
menikmati kue mangkok merekah-berharap kehidupan
mendatang rezeki semakin merekah- kue
lapis-mengharap rejeki berlapis-sehingga bisa menjamu kerabat, memuliakan leluhur, karena
kami ada berawal mereka ada.
Pada Imlek tahun-tahun lalu kami merasa tersanjung
ketika ada dia di antara kami,
dia datang dan mengucap Gong Xi Fa Chai. Bahkan
pada satu kesempatan tak sungkan-sungkan dia mengenakan baju tradisional kami. Dia seorang yang peduli pada kenekaragaman kehidupan lintas budaya bahkan lintas agama. Dia orang
yang sederhana tapi cerdas dan peduli
pada kehidupan yang plural
Diakah Gus Dur?
Ya!
Siapa Gus Dur, Cik?
Beliau bernama lengkap Abdurahman Wahid. Lahir di
Jombang 7 September 1940. Cucu Hasyim
Asyari, pendiri NU, ormas Islam terbesar di Indonesia. Beliau pernah menjadi presiden RI ke 4. Ketika menjabat
Presidenlah beliau menerbitkan Kepres no. 6 th 2000 tentang Pencabutan Kepres
no. 14 tahun 1967 tetantang agama, kepercayaan, dan adat istiadat China.
Apakah nonik bisa bertemu Gusdur, Cik?
Tentu Nonik, mulai Imlek tahun ini kita bisa menemuinya dalam meja latar dan alunan Hio. Mulai Imlek tahun ini dia
menjadi leluhur kita.
Kota Ukir, awal Pebruari
14 februari 2010 - 01 Februari 2016
__Kartika Catur Pelita, Ketua
Akademi Menulis Jepara (AMJ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar