Memprihatinkan Pasutri Dua Tahun Tinggal di Kandang Kambing - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 10 Oktober 2015

Memprihatinkan Pasutri Dua Tahun Tinggal di Kandang Kambing


Jepara, soearamoeria.com
Kondisi pasangan suami istri (pasutri) Mundzakir (50) dan istrinya Wasilah (51) warga Desa Karanggondang RT.01 RW.02 Kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara ini memprihatinkan. Sebab selama dua tahun terakhir ini menempati tempat tinggal yang tak layak huni. Keduanya tinggal di sebuah gubuk yang hanya berukuran 1,8 x 3,5 meter.

Mereka juga tak memperoleh sentuhan tangan dari pemerintah. Mundzakir membeberkan, meski tempat tinggalnya saat ini tergolong tidak layak tetapi lebih baik dari tempat tinggalnya yang dulu.

Ia bersama istrinya harus rela mukim di kandang kambing milik salah satu warga. Selama ini pula, mereka tinggal berdampingan dengan kambing-kambing itu.

“Saya memang tidak memiliki tempat tinggal. Sebab dulu saya hanya anak angkat. Sehingga tidak punya apa-apa saat ahli waris tak mengizinkan saya tinggal,” katanya, Kamis (8/10).

Tempat tinggal yang dihuni selama ini merupakan bantuan warga satu RT. Warga membantu seadanya. Baik dalam proses pembangunan hingga perbaikan jika ada yang rusak. Lahan yang ditempati rumah itu merupakan milik Fidah.

Dengan rumah sesempit itu, Mundzakir mengaku kesulitan beraktivitas di rumah. “Saat tidur saja, saya harus tidur di atas tanah beralas tikar. Sedangkan istri saya tidur di atas ranjang sederhana,” katanya.

Sehingga ia sangat mengharapkan uluran tangan dari pemerintah. Bagi dia yang terpenting bisa memperoleh rumah layak huni, meski sederhana. Sebab dengan profesi serabutan, serta istri hanya berjualan jagung rebus, hasilnya hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Maino, tetangga sekaligus kordinator aksi mencarikan bantuan menyampaikan, selama ini keluarga itu memang tak tersentuh bantuan pemerintah. Hanya baru-baru ini setelah warga RT gecar mencari bantuan, pihak desa memberikan bantuan sebanyak Rp1 juta.

“Dari Pemkab maupun DPRD sama sekali belum ada. Kami berulang kali menemui dewan, tapi jawabannya harus melalui prosedur. Tanggapan cukup positif kami dapatkan dari Bupati. Kami dijanjikan akan ditemui untuk membahas soal ini,” ungkap dia.

Dia berharap, dewan maupun Pemkab setidaknya mengunjungi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi sebenarnya. “Kami yakin Pemkab maupun dewan memiliki banyak cara untuk bisa membantu,” lanjutnya.

Kondisi Mundzakir menjadi bukti jika masih banyak yang hidup dalam kemiskinan. Berdasarkan data yang dimiliki Pemkab, 9 persen jumlah penduduk Jepara masih miskin. Sebagian bahkan di bawah garis kemiskinan. (qim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar