Kondisi pasangan suami istri (pasutri) Mundzakir (50) dan
istrinya Wasilah (51) warga Desa Karanggondang RT.01 RW.02 Kecamatan Mlonggo kabupaten
Jepara ini memprihatinkan. Sebab selama dua tahun terakhir ini menempati tempat
tinggal yang tak layak huni. Keduanya tinggal di sebuah gubuk yang hanya berukuran
1,8 x 3,5 meter.
Mereka juga tak memperoleh sentuhan tangan dari pemerintah. Mundzakir
membeberkan, meski tempat tinggalnya saat ini tergolong tidak layak tetapi
lebih baik dari tempat tinggalnya yang dulu.
Ia bersama istrinya harus rela mukim di kandang kambing
milik salah satu warga. Selama ini pula, mereka tinggal berdampingan dengan
kambing-kambing itu.
“Saya memang tidak memiliki tempat tinggal. Sebab dulu saya hanya
anak angkat. Sehingga tidak punya apa-apa saat ahli waris tak mengizinkan saya
tinggal,” katanya, Kamis (8/10).
Tempat tinggal yang dihuni selama ini merupakan bantuan
warga satu RT. Warga membantu seadanya. Baik dalam proses pembangunan hingga
perbaikan jika ada yang rusak. Lahan yang ditempati rumah itu merupakan milik
Fidah.
Dengan rumah sesempit itu, Mundzakir mengaku kesulitan beraktivitas
di rumah. “Saat tidur saja, saya harus tidur di atas tanah beralas tikar.
Sedangkan istri saya tidur di atas ranjang sederhana,” katanya.
Sehingga ia sangat mengharapkan uluran tangan dari
pemerintah. Bagi dia yang terpenting bisa memperoleh rumah layak huni, meski
sederhana. Sebab dengan profesi serabutan, serta istri hanya berjualan jagung
rebus, hasilnya hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Maino, tetangga sekaligus kordinator aksi mencarikan bantuan
menyampaikan, selama ini keluarga itu memang tak tersentuh bantuan pemerintah.
Hanya baru-baru ini setelah warga RT gecar mencari bantuan, pihak desa
memberikan bantuan sebanyak Rp1 juta.
“Dari Pemkab maupun DPRD sama sekali belum ada. Kami berulang
kali menemui dewan, tapi jawabannya harus melalui prosedur. Tanggapan cukup
positif kami dapatkan dari Bupati. Kami dijanjikan akan ditemui untuk membahas
soal ini,” ungkap dia.
Dia berharap, dewan maupun Pemkab setidaknya mengunjungi terlebih
dahulu untuk mengetahui kondisi sebenarnya. “Kami yakin Pemkab maupun dewan
memiliki banyak cara untuk bisa membantu,” lanjutnya.
Kondisi Mundzakir menjadi bukti jika masih banyak yang hidup
dalam kemiskinan. Berdasarkan data yang dimiliki Pemkab, 9 persen jumlah penduduk
Jepara masih miskin. Sebagian bahkan di bawah garis kemiskinan. (qim)