Puisi-puisi Nurul Afifah - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 27 Juni 2015

Puisi-puisi Nurul Afifah

Foto: Google

RINDUKU

Perlahan angin bergerak
Menyentuh setiap relung  kehidupan
Daun yang rindang saling bersahutan
Menyapa kembali jiwa yang sepi
Menghibur hati yang kini sendiri

Bulan dan bintang
Saling tersenyum kala malam tiba
Bunga bermekaran saat musim semi tiba
Semua terasa indah
Semua terasa bahagia
Tuk menghibur hati yang merana
Menahan rindu yang menggebu

Setiap saat ku berdoa
Setiap nafas ku berharap
Rinduku ini dapat sampai padanya

Kadang
Hati ini menangis
Menahan sakit yang teramat dalam

Tuhan
Kaulah penguasa hati dan pikiran
Kaulah yang tau
Jika rinduku ini benar di jalanMU
Sampaikan Tuhan
Biarkanlah aku tersenyum sedikit
Untuk menghibur hati yang menangis
Menahan rindu yang diacuhkan
_________________________ 



Setiap waktu ku berharap
Dalam sujud ku berdoa
Akan ada tangis bahagia
Dari mata yang menanti harapan
Berusaha tak lekang waktu
Dari pagi yang cerah merekah
Hingga malam yang indah penuh bintang
Tenaga bahkan fikiran terkuras sudah

Tuhan
Itulah jerih payahku
Untuk mendapatkan kesuksesan dalam hidupku
Membanggakan orang tuaku
Mengurai sedikit senyuman bahagia
Dan tangis bahagia

Tuhan
Kumohon padamu
Jagalah malaikat hidupku
Sayangi mereka
Kapan pun dan di mana pun
Jangan kau biarkan duka hatii menyelimuti langkah hidupnya
Kabulkanlah Tuhan
_______________


AYAT CINTA NAFIFAH

Langkah kecil
Tertuntun dalam lantunan doa
Selalu menjadi pedoman
Menyusuri relung  kehidupan
Untuk menggapai citaku
Semua memang tak ada yang mudah
Dalam menapaki langkah hati
Berkorban itulah keharusan
Untuk kujadikan ayat doaku
Angin kerinduan menghiasi mata
Terhalang jarak yang menghalangi pendangan
Membuat rindu semakin subur

Ibu
Segala upaya kan kulakukan untuk penuhi pintamu
Berada jauh dari pelukanmu
Memendam  rindu hingga menusuk relung batinku
Memandang semu muara kasihmu

Ibu
Meski tak ada didekat pandanganku
Lantunan ayat doaku akan selalu  ada untukmu
Untaian ayat cinta kan selalu tercurah padamu
Dengan kepasrahan dari mulut mungilku

Ku harap
Kau tetap menjadikan Nafifah anak tersayangmu
Yang akan selalu ada dihatimu
Cinta nafifah hanya untukmuu Ibu
Sekarang nanti dan selamanya

*) Alumnus MA Mathalibul Huda Mlonggo Jepara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar