Jepara, soearamoeria.com-Produk industri rumah tangga “Connection” yang
dikelola Sholikhatun Nisa (32) pemasarannya sudah sampai ke luar daerah. Beberapa
daerah yang memesan produknya semisal Jakarta ,
Bandung , Lampung, Pekanbaru,
Banten, Majalengka dan Solo. Untuk daerah sekitar mencakup wilayah Jepara,
Kudus, Rembang dan Semarang .
Pemasaran produk aneka tas promo dan hajatan hingga keluar
daerah tentu berkat jerih payah usa ha
yang digeluti Sholikhatun sejak 2008 silam. Ibu yang kini memiliki 2 anak ini mempromosikan
produk melalui iklan di salah satu tabloid. Karena tabloid tempat dirinya
memasang iklan kurang begitu tenar alhasil promo pun kurang mendapat
perhatian di hati pembaca media.
Kemudian, ibu yang menekuni usahanya di Jalan Pertanian desa
Sendang (Belakang Kantor Kecamatan) Kalinyamatan menempuh dengan jalur lain
yakni membuat brosur colour full yang disebarkan kepada khalayak semisal
dititipkan kepada lapak koran.
Ternyata, brosur yang ia buat disimpan banyak orang. Lantas jika
ada pemesan dirinya langsung dihubungi. “Brosur yang saya buat ternyata
disimpen, mas. Kalo ada yang tertarik memesan saya langsung dihubungi,” katanya
sembari menunjukkan brosur berukuran 10 x 20 cm.
Di era serba digital istri dari Hidayat tak mau ketinggalan mempromosikan
produk melalui jejaring sosial facebook. Melalui akun fb Tas Hajatan juga
memberikan keuntungan tersendiri untuk eksistensi produknya.
Terbukti salah satu pemesan dari Pekanbaru yang mengetahui
usahanya melalui media online, puas lantaran kualitas produk “Conn ection”
menurut pemesan bagus dan memuaskan. Padahal jebolan Sekolah Perawat Kesehatan
(SPK)—kini Stikes sempat was-was sebab saat ia bertanya kepada salah satu jasa
pengiriman, barang sampai ditujuan secepat-cepatnya 3 hari selambat-lambatnya
sepekan.
“Tiba-tiba ada telepon pemesan dari Pekanbaru. Ternyata barang
kirimannya sudah sampai dalam sehari. Si pemesan pun puas karena barangnya pesanannya
sesuai dengan yang diharapkan,” cerita Ibu dari Yudha (7) dan Medina
(1).
Sebenarnya pemesan dari luar daerah ada yang masih keluarga
maupun teman. Kemudian di-getoktular-kan kepada yang lain. Dan pemesan lambat
laun menjadi semakin banyak.
Dalam sehari putri dari pasangan Slamet-Khuzaimah yang
sempat pesimis mengawali usa hanya
antara laku atau tidak ini dalam sehari merampungkan sekitar 300 biji tas dan
500an biji sablon. Sholikhatun pun tidak sendiri sebab didampingi sejumlah 10
karyawan yang bekerja sesuai dengan bidang masing-masing mulai pemotongan,
penjahitan, pemasangan aksesoris dan penyablonan.
Kini dirinya semakin yakin usa ha
yang awal mulanya hanya membuatkan tas milik kakaknya. Waktu itu sedang ada
hajat. Sebab menurutnya minat pasar semakin besar tetapi pemilik usa ha
sejenis belum begitu banyak. Setidaknya anak 1 dari 7 bersaudara ini sudah
mengantongi pemesan dari tetangga, saudara, masyarakat umum, koperasi, BMT,
Bank dan banyak instansi lain.
Untuk harga ia mematok antara Rp.800-8.000/ biji. Harga tersebut
tergantung uk uran,
model dan kerumitan. Mesti dirinya mengaku terkendala modal namun selama
sebulan omzet yang diperolehnya 3-5 Juta, bersih. (qim)