Notification

×

Iklan

Iklan

Pagar Nusa Jateng Minta Polisi Tetapkan Tersangka Pengeroyokan

Selasa, 30 Desember 2025 | 11:43 WIB Last Updated 2025-12-30T04:43:53Z

Orangtua Bimo, Bapak Nadirin (baju batik biru) mendampingi Arief Rohman ketika diwawancarai wartawan. 


Semarang, soearamoeria.com - Pimpinan Wilayah Pagar Nusa Jawa Tengah mendesak Polisi segera menetapkan tersangka, atas kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang anggotanya.


Desakan itu disampaikan pada Senin (30/12/2025) malam, dalam kunjungan takziyah di rumah korban di Dusun Blancir Kelurahan Plamongansari Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. 


Di hadapan seluruh keluarga korban yaitu bapak, ibu, kakak dan adik dari (alm) Mohamad Bimo Saputra, juga di hadapan teman-teman seangkatan latihan (alm) Bimo  Ketua PW Pagar Nusa Jateng Arief Rohman menelpon Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha.  


Dalam sambungan telepon yang dibesarkan suaranya (loudspeaker) tersebut, Arief mendesak Polisi agar segera menetapkan tersangka. 


“Pak Kapolres. Bagaimana perkembangan penangangannya. Berapa yang sudah ditangkap. Dan kapan ditetapkan tersangka?” tanya Arief. 


Terdengar jawaban suara dari Kapolres Demak; “Kami sudah menangkap 3 orang. Dan bertambah lagi. Anggota kami terus mengumpulkan keterangan para saksi. Segera akan kami umumkan tersangka,” jawab  Ari Cahya. 


“Baik. Pak Kapolda juga sudah kontak dengan saya. Harus segera ada penetapan tersangka. Karena ini juga menjadi perhatian Pimpinan Pusat Pagar Nusa,” tutur Arief memberi penegasan. 


Setelah itu, Arief bertanya kepada bapaknya Bimo. “Pak Nadirin, bagaimana perasaan dan harapan bapak?”


“Ya tentu keluarga kami harus mendapat keadilan. Nyawa anak saya harus diganti nyawa juga,” jawab Nadirin dengan menahan amarah di dada. 


Nadirin juga meminta agar memburu Geng Skateboard. Karena dari semua pelaku pengeroyokan, ada satu pelaku yang memukul Bimo menggunakan papan Skateboard. Dan itulah pukulan paling mematikan.


“Jangan hanya  memburu Geng Motro. Buru juga Geng Skateboard,” ucapnya dengan suara berat menahan luapan emosi. 


Dengan lembut Arief mengajak Pak Nadirin hadirin untuk mempercayakan ke Polri, sambil terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas. 


Untuk mendinginkan situasi, dan sesuai maksud kedatangan untuk takziyah, Arief  mengajak rombongannya untuk Tahlilan. Pembacaan Tahlil dipimpin oleh Ketua Pagar Nusa Kota Semarang Ahmad Ghozali. 


Dalam doa penutup Tahlil oleh Arief Rohman, dia mendoakan semoga almarhum Bimo diampuni segala dosanya dan diterima segala amal baiknya, serta semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kesabaran dan ketabahan dalam iman. 


Usai berpamitan dengan keluarga, di depan rumah duka itu, Arief Rohman ditemui awak media untuk wawancara. Kepada para wartawan Arief menyatakan, pihaknya meminta Polisi benar-benar serius menangani kasus tersebut. 


Wartawan bertanya, apa langkah ke dalam, yaitu kepada anggota Pagar Nusa yang telah banyak berdatangan ke Semarang dan Demak untuk menuntut balas? 


“Pak Arief. Para pendekar dan anggota Pagar Nusa berbagai daerah telah berdatangan meluruk ke Semarang untuk meuntut balas atas kematian Bimo. Apa himbauan Anda?" tanya para jurnalis. 


“Ya. Kami telah sekuat tenaga menahan amarah mereka. Kami himbau para pendekar di Semarang dan Demak dan yang berdatangan dari luar daerah, mohon tidak berdindak di luar komando organisasi,” pungkas Arief yang juga Bupati Blora ini. 


Menutup kunjungannya, Arief dan rombongan berziarah di makam Bimo, yang berada persis di samping Pondok Pesantren Kyai Ageng Fatah Plamongansari. 


Bersama Arief, adalah Komandan Pasukan Inti Pagar Nusa Jawa Tengah A Zaenal Muttaqin, Biro Hukum dan Advokasi Pagar Nusa Jateng Lukman Muhajir. (mi)

close close