Notification

×

Iklan

Iklan

Kemenag dan LPDP Bersinergi, Lahirkan Penggerak Inklusif di Perguruan Tinggi

Selasa, 18 November 2025 | 22:12 WIB Last Updated 2025-11-18T15:12:05Z

 

Kepala Puspenma Ruchman Basori berikan pengarahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 


Jakarta, soearamoeria.com - Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal, bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), menggelar program Penguatan Moderasi Beragama di empat Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK). Langkah ini merupakan wujud komitmen untuk mencetak generasi yang inklusif, toleran, dan cinta damai, serta peduli terhadap lingkungan.

 

Empat PTK yang menjadi mitra strategis Kemenag dalam program ini adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kudus, dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung.

 

Kepala Puspenma, Ruchman Basori, menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk melahirkan penggerak moderasi beragama dan ekoteologi di Indonesia. "Kita ingin mencetak para agen perubahan yang akan terus mengkampanyekan keberagamaan yang inklusif, toleran, dan damai di tengah masyarakat yang plural," ujarnya saat memberikan pengarahan kepada peserta di UIN Jakarta, Senin (17/11/2025).

 

Ruchman juga menekankan pentingnya komitmen kuat dari seluruh lembaga pendidikan, mulai dari Raudlatul Athfal hingga perguruan tinggi, untuk membentengi diri dari kelompok intoleran dan radikal. Ia berharap para peserta dapat mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam aksi nyata di lingkungan masing-masing, termasuk melalui media sosial. "Media sosial adalah alat yang sangat strategis untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama dan ekoteologi, terutama kepada generasi milenial dan Gen-Z," tambahnya.

 

Program ini melibatkan 240 peserta yang terbagi dalam empat klaster, meliputi dosen PTK, guru dan tenaga kependidikan madrasah, pengelola pondok pesantren, serta ASN Kemenag dari pusat hingga daerah. Setiap PTK penyelenggara diikuti oleh 60 peserta, dengan menghadirkan narasumber, instruktur, dan fasilitator kompeten dari berbagai kalangan.

 

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. Rosikhon Anwar, M.A., menegaskan bahwa Islam mengajarkan nilai-nilai yang terbuka, toleran, dan damai. Ia mengapresiasi langkah Kemenag dan LPDP dalam mencetak kader-kader moderasi beragama dan ekoteologi dari berbagai kalangan. "Kami bangga menjadi bagian dari upaya mulia ini, dengan melatih dan menguatkan orang-orang terpilih dari seluruh Indonesia," katanya.

 

Kepala Pusat Rumah Moderasi Beragama UIN Jakarta, Prof. Dr. Arif Zamhari, M.A., juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi Kemenag dan LPDP dalam program ini. "Kami berterima kasih atas komitmen Kemenag dan LPDP dalam mencetak para aktivis penggerak moderasi beragama, yang akan berada di garda terdepan dalam mengarusutamakan nilai-nilai agama yang moderat," ujarnya.

 

Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan siap mengawal Islam yang rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural. Program ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjaga harmoni antarumat beragama. (ik)

close close