
Kemah sastra penulisan cerpen dorong kreativitas siswa dalam penggunaan bahasa Jawa.
Semarang, soearamoeria.com - Kemah Sastra Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah mampu mendorong kreativitas siswa, khususnya dalam penggunaan bahasa Jawa. Kemah Sastra 2025 diharapkan menjadi kegiatan yang berkelanjutan.
Hal itu dikatakan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah,
Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., saat menutup kegiatan Kemah Sastra:
Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah di Aula Bojanaloka, Balai Bahasa Provinsi
Jawa Tengah, pada 19 November 2025.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Kepala Balai Bahasa
Provinsi Jawa Tengah, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., serta narasumber
kegiatan tersebut, yakni, Sudadi, M.Pd., Ucik Fuadhiyah, S.Pd., M.Hum., Gunawan
Budi Susanto, Khoirul Sholeh, S.S., Turiyo Ragilputra, S.Pd., dan Saroni
Asikin, S.Pd., M.Pd. Kegiatan itu juga diikuti oleh 24 peserta jenjang SD dan
SMP dari 18 Kabupaten/Kota.
Laily menyatakan bahwa Kemah Sastra 2025 diharapkan menjadi
kegiatan yang berkelanjutan karena mampu mendorong kreativitas siswa. Dia
berharap kegiatan tersebut dapat
berkesinambungan karena kreativitas para peserta dalam berbahasa Jawa harus
terus berkembang.
“Jangan malu berbahasa Jawa karena melalui lomba-lomba,
seperti FTBI, terbukti peserta sudah bangga menggunakan bahasa Jawa,” ujar
Laily di Aula Bojanaloka pada Rabu, 19 November 2025.
Laily menambahkan bahwa Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
menyediakan berbagai sarana publikasi untuk menampung karya-karya peserta.
“Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah juga menyediakan sarana
publikasi, seperti majalah Swaratama dan majalah Karas, untuk
memfasilitasi karya peserta yang akan diterbitkan secara cetak dan digital.
Melalui tulisan, karya adik-adik akan abadi,” tambahnya.
Selain itu, Laily mendorong peserta untuk memanfaatkan
aplikasi Sibaja (Senarai Istilah Budaya Jawa). Pemanfaatan aplikasi Sibaja akan
memperkaya kosakata bahasa Jawa dan mendukung pelestarian bahasa daerah.
Pada kesempatan ini, beberapa peserta dan pendamping juga
menyampaikan kesan dan pesan mereka. Salah satu perwakilan peserta tingkat SD,
Dimas Satria Wicaksana, dari SD Negeri Gayam 01, Sukoharjo, merasa senang bisa
mengikuti kegiatan Kemah Sastra ini.
“Kegiatan kemah sastra ini menyenangkan dan inspiratif,
membangkitkan kecintaan budaya, dan meningkatkan motivasi belajar. Saya juga
merasa menjadi bagian dari upaya pelestarian bahasa daerah,” ujarnya.
Dimas juga menyampaikan pesannya agar kegiatan ini bisa terus
berlanjut ke depannya dengan melibatkan lebih banyak pendamping disertai
apresiasi dan publikasi karya.
Salah satu pendamping peserta, Ibu Tini, dari Kabupaten
Banjarnegara juga menyampaikan kesan dan pesannya terhadap kegiatan ini. Dia
mengungkapkan bahwa pelaksanaan Kemah Sastra ini luar biasa dengan 3 per 1.000,
yang artinya dalam 3 hari ini peserta mendapatkan ribuan manfaat.
“Setelah pulang, anak-anak akan menghasilkan karya-karya yang luar biasa sehingga tidak berhenti di satu cerita, tapi kita akan menghasilkan karya-karya yang inspiratif dan bermanfaat,” ucapnya. (ah)