Notification

×

Iklan

Iklan

Lima Manfaat Menikah Menurut Ulama

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:56 WIB Last Updated 2025-10-04T00:56:15Z

Menikah adalah momen paling membahagiakan dalam hidup. (Foto: kompas.com)


Bicara tentang pernikahan, hari ini saya menghadiri hampir sepuluh undangan pernikahan. Selain itu, saya juga melihat orang-orang di story WhatsApp saya sedang melangsungkan hajat pernikahan di tempat mereka masing-masing. Bahagia, tentu saja. Menikah adalah momen paling membahagiakan dalam hidup. Dua insan yang saling mencintai memutuskan untuk hidup bersama dalam ikatan yang suci, ikatan yang diridai Allah SWT.


Adakalanya menikah karena terpaksa dijodohkan orang tua (saya kira sudah tidak zaman), bukan masalah, karena semua yang disandarkan pada Allah SWT., insyaAllah akan terasa mudah, Aamiin. Pun menikah merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi SAW. 


Meski begitu, ujian akan tetap ada, bahkan menjelang pernikahan, karena setan tidak suka melihat manusia menikah, misi terbesar setan adalah menggagalkan pernikahan. Segala macam cara dilakukan setan untuk menggagalkan pernikahan, seperti kembalinya mantan, perbedaan pendapat yang memicu perdebatan dan lain sebagainya. Karena dengan menikah, maka Islam akan semakin kuat, orang-orang Islam akan bertambah banyak sehingga setan dan bala tentaranya berusaha keras menggagalkan pernikahan.


Saya jadi teringat keterangan ustadah saya pada saat mengaji, dijelaskan dalam kitab Qurrotul Uyyun beberapa manfaat menikah di antaranya: pertama, mendapatkan keturunan. Tentu, tujuan paling utamanya menikah adalah untuk memperoleh keturunan. Setiap orang pasti ingin memiliki keturunan (mestinya). 


Nah, untuk mendapatkan keturunan yang baik, utamanya baik dalam agamanya, maka harus menjalin hubungan suami istri sesuai dengan yang diajarkan Syari'at, hubungan yang baik adalah hubungan setelah akad yaitu Pernikahan. Jika seseorang baik agamanya, insyaallah dunia akan mengikuti.


Kedua, membersihkan hati. Syaikh Abul Abbas, Al-Wansyarini di dalam kitab Mukhtashornya yang berjudul Nawazili Barzali berkata, dengan dengan redaksi: as-Syaikh as-Shalih, Abu Bakar al-Warroq berkata "Semua Syahwat bisa menyebabkan hati menjadi keras, kecuali syahwat untuk jima'. maka sesungguhnya syahwat itu bisa membersihkan hati. Oleh karena itu para nabi melakukannya (menikah)".


Ketiga, diampuni dosanya. Telah diriwayatkan hadits-hadits dengan jumlah yang banyak, yang menerangkan tentang keutamaan memberi nafkah kepada keluarga dengan niat yang baik dan dari Rizki yang halal. Rasulullah SAW. bersabda: "Dari semua dosa, ada dosa yang tidak dapat dihapus oleh shalat, puasa, dan jihad, kecuali oleh berjalan untuk memberi nafkah kepada keluarga".


Keempat, meningkatkan derajat laki-laki. Laki-laki terlahir sebagai seorang pemimpin. Seorang laki-laki merasa dicintai apabila ia dihormati, terutama oleh perempuan. Islam mengajarkan perempuan (istri) untuk tunduk pada laki-laki (suami), tentunya laki-laki yang baik, yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.


Kelima, Kufu. Kufu artinya seimbang. Suami dan istri harus seimbang, bahkan sebelum menikah, perlu memperhatikan keseimbangan antara keduanya. Adapun perkara yang dipertimbangkan dalam masah kufu, menurut pendapat para ulama meliputi: Agama, nasab, bentuk tubuh, kekayaan dan pekerjaan yang baik. Wallahu A'lam. (Khayatun Nufus)

close close