Notification

×

Iklan

Iklan

Anak CIBI, Permata Bangsa yang Perlu Didukung

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:36 WIB Last Updated 2025-10-04T01:05:57Z
Nurul Zulaeha. Foto: koleksi pribadi. 


Oleh : Nurul Zulaeha, Kepala SMP Walisongo Pecangaan Jepara


Setiap anak terlahir dengan keunikan dan potensi masing-masing. Ada anak yang memiliki kemampuan akademik luar biasa, ada pula yang menonjol dalam seni, olahraga, atau bidang lain di luar pelajaran sekolah. 


Di antara mereka, ada kelompok anak yang dikenal sebagai CIBI (Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa). Mereka adalah anak-anak yang dikaruniai kecerdasan tinggi dan bakat luar biasa yang membedakan mereka dari teman-teman seusianya.


Sayangnya, tidak semua orang memahami siapa itu anak CIBI, apa kebutuhannya, dan bagaimana cara mendukung mereka. Padahal, jika potensi mereka diarahkan dengan baik, anak-anak ini bisa menjadi cahaya yang menerangi masa depan bangsa.


CIBI adalah singkatan dari Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa. Mereka bukan hanya pintar secara akademik, tetapi juga bisa memiliki keunggulan di bidang lain, seperti seni, musik, olahraga, kepemimpinan, kreativitas, hingga kemampuan berpikir kritis yang jauh lebih maju dibanding teman seusianya.


Anak CIBI biasanya memiliki rasa ingin tahu tinggi, cepat memahami sesuatu, senang mencari tantangan baru, dan kadang terlihat “berbeda” dalam cara berpikir maupun bersosialisasi. 


Beberapa ciri umum yang sering tampak pada anak CIBI antara lain: kecerdasan di atas rata-rata, mampu memahami konsep dengan cepat (bahkan sebelum diajarkan di sekolah), kreativitas tinggi, sering muncul dengan ide-ide segar dan cara berpikir yang unik. 


Selain itu anak CIBI mempunyai daya ingat kuat, mudah mengingat informasi atau detail yang sulit dilupakan orang lain, rasa ingin tahu besar, banyak bertanya dan sering kali pertanyaannya mendalam dan kritis. Namun, penting dipahami bahwa tidak semua ciri ini muncul sekaligus. Setiap anak CIBI punya keunikan masing-masing yang patut dihargai.


Meski terdengar istimewa, anak CIBI juga menghadapi tantangan besar. Beberapa di antaranya adalah; Pertama, kesalahpahaman lingkungan, mereka sering dianggap aneh, berbeda, atau bahkan terlalu “berlebihan”.


Kedua, kurangnya fasilitas. Sekolah dan keluarga kadang tidak tahu bagaimana mengembangkan potensinya. Ketiga, tekanan emosional. Terkadang mereka merasa kesepian atau tidak dipahami karena cara berpikirnya berbeda. 


Dan terakhir, ekspektasi yang terlalu tinggi. Anak – anak CIBI biasanya sering mendapat tuntutan besar, seolah-olah harus selalu berprestasi. Jika tidak mendapatkan pendampingan yang tepat, anak CIBI bisa merasa tertekan dan tidak berkembang optimal.


Untuk membantu anak CIBI bertumbuh dengan sehat, keluarga dan sekolah memiliki peran penting, yaitu; mengenali dan menerima keistimewaannya. Jangan bandingkan dengan anak lain. Setiap potensi yang dimiliki adalah anugerah. 


Kemudian memberikan stimulasi sesuai minat dan bakat. Misalnya menyediakan buku, kursus musik, kelas menggambar, atau aktivitas lain yang sesuai. Menciptakan lingkungan supportif sangat membantu mereka. 


Anak CIBI butuh ruang untuk berekspresi tanpa takut salah atau dikritik berlebihan. Selanjutnya bekerja sama dengan sekolah dan guru. Guru perlu mendapat informasi agar metode pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak. Dan menyeimbangkan antara prestasi dan kebahagiaan. Anak tetaplah anak. Mereka butuh bermain, bersosialisasi, dan menikmati masa kecil.


Indonesia memiliki banyak anak CIBI yang luar biasa. Jika diberi kesempatan, mereka bisa menjadi ilmuwan, seniman, penulis, pemimpin, atau inovator yang membawa perubahan besar. Namun, kuncinya ada pada dukungan sejak dini.


Pendidikan yang ramah anak, lingkungan keluarga yang penuh kasih, serta masyarakat yang menghargai perbedaan akan membuat anak CIBI tumbuh percaya diri. Dengan begitu, mereka mampu mengembangkan potensi untuk kebahagiaan diri sendiri sekaligus kemajuan bangsa.


Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa bukan sekadar “anak pintar” yang bisa menjawab soal lebih cepat. Mereka adalah permata yang membutuhkan asahan tepat agar bersinar. Tugas kita bersama adalah memastikan mereka tidak merasa sendirian, tidak terbebani dengan ekspektasi berlebihan, dan mendapatkan ruang untuk bertumbuh sesuai keunikan mereka.


Dengan perhatian, dukungan, dan kasih sayang, anak-anak CIBI akan tumbuh menjadi generasi unggul yang memberi warna baru bagi dunia. Mereka adalah bukti bahwa setiap anak, dengan segala keistimewaannya, adalah cahaya harapan bagi masa depan. (03)

close close