Notification

×

Iklan

Iklan

Kenalkan Senarai Istilah Budaya Jawa, Balai Bahasa Jateng Gelar Program Kamus Masuk Sekolah

Sabtu, 13 September 2025 | 11:18 WIB Last Updated 2025-09-13T04:18:59Z

Balai Bahasa Jateng gelar Sibaja masuk sekolah. 



Semarang, soearamoeria.com - Senarai Istilah Budaya Jawa atau lebih dikenal dengan Sibaja bukan hanya produk leksikografi, melainkan sarana pelestarian dan pelindungan bahasa daerah melalui jalur pendidikan. Ke depan, Sibaja diharapkan mampu diintegrasikan ke dalam kurikulum bahasa daerah.


Hal itu dikatakan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., dalam acara Kamus Masuk Sekolah yang mengenalkan Senarai Istilah Budaya Jawa (Sibaja) kepada 52 siswa di SMA Negeri 5 Semarang pada Rabu, 10 September 2025.


Sebagai produk leksikolgrafi, lanjut Laily, Sibaja dilengkapi dengan beragam modul dan lembar kerja siswa (LKS) yang disusun berdasarkan kurikulum jenjang SD, SMP, dan SMA. Tujuannya adalah mendukung proses belajar mengajar Bahasa Jawa yang lebih interaktif.


Laily menambahkan bahwa melalui kegiatan pemonitoran dan evaluasi Sibaja, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah berharap dapat memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kekefektifan pemanfaatan Sibaja dalam pembelajaran Bahasa Jawa. 


“Hasil evaluasi akan menjadi dasar pengembangan modul dan LKS yang lebih komprehensif, kontekstual, dan sesuai dengan perkembangan pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah. Kami ingin memastikan bahwa Sibaja benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya generasi muda melalui sekolah-sekolah,” kata Laily dalam sambutannya di SMAN 5 Semarang (10/9/2025).


Beberapa siswa, antara lain, Widya, Tania, dan Naya, antusias bertanya tentang Sibaja. Mereka menanyakan dari mana munculnya ide Sibaja, bagaimana jika ada masalah, tetapi tidak bisa mengakses Sibaja, bahkan siswa itu mengusulkan fitur Sibaja langsung dapat memunculkan istilah budaya Jawa ketika ditampilkan gambar oleh pengguna.


Narasumber, Kahar Dwi Prihantono, S.S., M.S., pekamus yang juga penerjemah di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, menjawab semua pertanyaan siswa-siswa itu. Menurut Kahar, Sibaja lahir dari keprihatinan bersama akan menurunnya kemampuan generasi muda dalam berbahasa Jawa. 


Peserta mengikuti sosialisasi dengan khidmat. 


“Untuk pelestarian dan pelindungan bahasa Jawa, Sibaja menjadi dokumentasi digital yang sangat penting,” ujarnya.


Sebelumnya Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melalui Tim Kerja Perkamusan dan Peristilahan juga melaksanakan kegiatan dengan tajuk yang sama, Kamus Masuk Sekolah: Monitoring dan Evaluasi Senarai Istilah Budaya Jawa (Sibaja) di SMP Negeri 1 Semarang pada 9 September 2025 dan SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga pada 8 September 2025. 


Sejumlah siswa dari SMP Negeri 1 Semarang menyampaikan bahwa keberadaan LKS Sibaja sangat membantu mereka memahami kosakata dan istilah budaya Jawa yang sebelumnya jarang dikenal. 


“Menurut saya, Sibaja sangat membantu dalam belajar bahasa Jawa,” tutur Dzaki, siswa kelas VII-B di SMP Negeri 1 Semarang.


Senada dengan siswa, guru Bahasa Jawa SMP Negeri 1 Semarang, Bu Ely, juga memberikan apresiasi positif terhadap implementasi Sibaja dalam pembelajaran. 


“Kami di SMP Negeri 1 Semarang sudah memanfaatkan Sibaja sebagai media pembelajaran. Menurut saya, Sibaja sangat bermanfaat dan fleksibel karena bisa diakses kapan pun dan di mana pun,” ungkapnya.


Hal yang sama diungkapkan Ida, guru Bahasa Jawa di SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga. Dia mengatakan bahwa siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKS Sibaja. 


“Harapannya, Sibaja dapat menambah lebih banyak kosakata baru,” harapnya. 


Ibu Ida mengatakan bahwa hasil sementara menunjukkan bahwa penggunaan LKS Sibaja mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam mengenal istilah budaya Jawa. Selain itu, Sibaja memperkaya kosakata bahasa Jawa dalam konteks kehidupan sehari-hari. (as)

close close