Notification

×

Iklan

Iklan

Bangkitkan Semangat Pengabdian, MWCNU Susukan Semarang Gelar PD–PKPNU Angkatan ke-6

Jumat, 18 Juli 2025 | 22:11 WIB Last Updated 2025-07-18T15:11:08Z

61 peserta ikuti PD-PKPNU yang digelar MWCNU Susukan Semarang. 



Semarang, soearamoeria.com - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Susukan sukses menyelenggarakan Pendidikan Dasar–Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD–PKPNU) angkatan ke-6, yang juga merupakan bagian dari angkatan ke-52 di tingkat PCNU Kabupaten Semarang. 


Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak Jumat hingga Minggu, 11–13 Juli 2025, bertempat di Pondok Pesantren Sabilun Najah, Desa Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.


Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Susukan, KH. Muslih, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas antusiasme warga NU, khususnya dari Kecamatan Susukan. Menurutnya, kegiatan PD–PKPNU ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat pengabdian para kader terhadap organisasi.


“Melalui kaderisasi yang berkelanjutan seperti ini, NU tidak hanya diisi oleh generasi senior, tetapi juga memberi ruang bagi generasi muda yang penuh semangat dan ide-ide segar,” ungkap KH. Muslih.


Kegiatan ini diikuti oleh 61 peserta dari 12 desa di wilayah Kecamatan Susukan. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kiai, putra-putri kiai, tokoh masyarakat, hingga pemuda-pemudi NU. Pelaksanaan PD–PKPNU menjadi wadah strategis dalam membentuk kader-kader yang militan dan memahami gerakan Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah secara mendalam.


Salah satu peserta, Syaifudi Zumri, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini membuka wawasan kami tentang pentingnya berorganisasi secara sistematis dan ideologis. Ke depan, saat kembali ke Banom masing-masing, kami berharap bisa menjadi penggerak yang membawa gagasan konstruktif,” ujarnya.


PD–PKPNU ke-52 ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga sebagai sarana konsolidasi dan penguatan jaringan antar kader NU di tingkat akar rumput. Para peserta dibekali materi seputar ke-NU-an, keindonesiaan, kepemimpinan, serta strategi dakwah dan gerakan sosial.


Melalui kegiatan ini, NU diharapkan semakin siap menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Aswaja. “Semangat ini perlu terus dijaga dan dikembangkan agar NU tidak hanya dikenal sebagai organisasi tua dengan sejarah panjang, tetapi juga sebagai organisasi yang dinamis, adaptif, dan relevan dalam menghadapi perubahan zaman,” pungkas KH. Muslih. (ah)

close close