Notification

×

Iklan

Iklan

Talaga Bukti Sinergi Lintas Kementerian, Dari Wilayah Kumuh Jadi Desa Mandiri

Rabu, 21 Mei 2025 | 12:14 WIB Last Updated 2025-05-21T05:19:29Z

Tinjau Desa Talaga yang saat ini mengalami kemajuan pesat. 


Serang, soearamoeria.com - Desa Talaga di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, mencatat transformasi signifikan, dari wilayah kumuh dan tertinggal menjadi daerah penuh kemajuan.


Berawal dari kerja bakti membersihkan sungai 1,5 kilometer yang dipimpin Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersama Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto pada Desember 2024 lalu, Talaga kini menjelma jadi model pemberdayaan desa berbasis kolaborasi lintas kementerian dan masyarakat.


"Kami ingin Desa Talaga menjadi desa mandiri dan sejahtera,” kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, Selasa (20/5/2025).


Kementerian Sosial (Kemensos) memulai inisiatif dengan rehabilitasi kawasan kumuh dan program pemberdayaan ekonomi warga, mulai dari pertanian, perikanan, bank sampah “Rupiah” hasil kolaborasi dengan Yayasan Kumala, hingga pembangunan delapan MCK Komunal bersama Human Initiative.


Lebih dari itu, sembilan unit Rumah Sejahtera Terpadu dan 13 rumah kolaborasi bersama YPP SCTV-Indosiar dibangun. Untuk mendukung sanitasi, Kemensos membangun 60 unit MCK dan 25 septic tank.


Transformasi ini berkat kerja keras  berbagai pihak. Mira pun berharap ke depan Desa Talaga dapat menjadi contoh bagi daerah lain.


Kemensos tak sendiri, dalam kunjungan kerja bersama enam kementerian di bawah Kemenko Pemberdayaan Masyarakat (PM), Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko PM Abdul Haris,  menegaskan pentingnya kerja kolektif untuk menyelesaikan kemiskinan struktural.


“Tugas utama kami adalah mengentaskan kemiskinan. Karena itu, tujuh kementerian ini harus solid dan bergerak bersama,” katanya.


Adapun tujuh kementerian yang bersinergi adalah Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Sosial, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Koperasi, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, serta Kementerian Ekonomi Kreatif.


Warga Talaga menyambut baik perubahan di desanya. Banyak di antara mereka yang kini memiliki akses air bersih, toilet layak, dan peluang usaha. Perubahan fisik pun disertai dengan tumbuhnya harapan.


Kepala Desa Talaga, Embay Solihin, menyampaikan rasa syukur atas dampak positif yang dirasakan.


"Dulu sungainya kumuh, sekarang sudah bersih. Anak-anak pun senang bisa mandi di sungai. Desa kami kini lebih asri, indah, dan warga menjadi lebih produktif,” kata Embay. 


Sementara itu, Asnawati, penerima bantuan Rumah Sejahtera Terpadu (RST), merasa terharu. Ibu empat anak ini mengaku tidak menyangka rumahnya yang rusak parah telah diperbaiki. 


“Atapnya bocor, tembok retak, kalau hujan takut tidur. Sekarang alhamdulillah, atap, tembok, dapur, dan kamar mandi sudah diperbaiki. Saya sangat bersyukur,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.


Kegiatan diakhiri dengan dialog terbuka antara warga dan perwakilan kementerian. Dialog ini jadi forum aspirasi agar berbagai program tidak berhenti di Talaga, tetapi menyebar ke desa-desa lain.


Transformasi Desa Talaga menegaskan bahwa perubahan nyata membutuhkan kemauan kolektif, kehadiran negara di akar rumput, dan partisipasi aktif warga. Dengan sinergi lintas kementerian dan dukungan berbagai elemen masyarakat, Talaga tidak hanya bangkit dari keterbatasan, tetapi juga membuka jalan bagi desa-desa lain untuk ikut bergerak menuju kemandirian. (ik)

close close