Tabuh gong, bimtek guru utama SD dimulai.
Semarang, soearamoeria.com - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Guru Utama Jenjang Sekolah Dasar (SD) Pelindungan Bahasa Daerah pada Rabu—Senin, 21—26 Mei 2025. Bimbingan teknis tersebut merupakan rangkaian kegiatan program Revitalisasi Bahasa Daerah yang diikuti 120 peserta, yakni 105 guru SD dan pengawas SD dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dwi Laily
Sukmawati, S.Pd., M.Hum., menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dan
narasumber yang hadir pada bimbingan teknis (bimtek) tersebut. Kegiatan ini
merupakan keberlanjutan dari bimtek tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang
telah dilaksanakan sebelumnya.
“Kegiatan bimtek ini merupakan kegiatan kedua setelah
sebelumnya dilaksanakan untuk jenjang SMP pada 5—10 Mei 2025 dan sekarang bimtek
untuk jenjang SD,” ujar Laily dalam sambutannya pada pembukaan bimtek di
Balairung, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 21 Mei 2025.
Laily menyatakan bahwa Balai Bahasa Provinsi Jawa
Tengah konsisten melakukan upaya pelestarian bahasa daerah. Selama lima tahun
program pelindungan bahasa daerah tersebut telah dijalankan.
Kegiatan RBD mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
“Program Revitalisasi Bahasa Daerah ini menjadi
tanggung jawab berbagai pihak, khususnya pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, dan penutur bahasa daerah itu sendiri,” tegasnya.
Laily menyebutkan bahwa masyarakat yang terimbas
kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) mengalami peningkatan yang signifikan
dalam beberapa tahun terakhir, yaitu pada 2021—2024. Revitalisasi Bahasa Daerah
(RBD) bukan kali pertama diselenggarakan di Provinsi Jawa Tengah, tetapi sudah
berjalan sejak tahun 2021.
“Berarti tahun ini sudah tahun kelima. Tentunya dalam
kurun waktu ini, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi terbaik dalam
pelaksanaan RBD,” tambahnya.
Laily mengajak para peserta untuk menjalankan peran sebagai penggerak pelestarian bahasa daerah. “Semoga Bapak dan Ibu tetap semangat selama enam hari ke depan dan tetap semangat menggaungkan bahasa daerah,” ungkapnya. (Alifiana Meila, Alya Nabila Nafisa, Dian Anggraeni)