Notification

×

Iklan

Iklan

Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menawan Kudus Bekali Santri Wawasan Kebangsaan, Ini Tujuannya

Selasa, 24 Desember 2024 | 23:27 WIB Last Updated 2024-12-26T16:34:32Z

Santri PTYQM dibekali wawasan kebangsaan

Kudus, soearamoeria.com - Wawasan kebangsaan merupakan pondasi yang mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pada era globalisasi saat ini, santri tidak hanya dituntut memahami nilai-nilai keislaman, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


Hal itu disampaikan Ulin Nuha, M.Ag., Kepala MA Tahfidz Yanbu'ul Qur'an Menawan, Kudus, dalam sambutannya pada acara pembekalan Wawasan Kebangsaan bertema Santri Hebat Anti-Anarkisme, Radikalisme, dan Terorisme di Masjid Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menawan, Kudus, pada  Selasa, 24 Desember 2024.


“Melalui acara ini kami berharap para santri dapat memperkuat komitmen untuk menolak anarkisme, radikalisme, dan terorisme. Kami juga berharap mereka menjadi generasi yang berprestasi, berakhlak mulia, dan penuh cinta kepada tanah air,” tandas Ulin.


Ulin menambahkan bahwa para santri di Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menwan, Kudus, telah dibekali ilmu Al-Qur’an yang nilai-nilai di dalamnya dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menawan berkomitmen membentuk generasi yang berakhlak mulia, cinta tanah air, dan siap menghadapi tantangan global.


“Mereka akan terjun di masyarakat sehingga bekal ilmu yang diperoleh di pondok diharapkan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” jelasnya.

Khidmat ikuti pembekalan wawasan kebangsaan. 

Sementara itu, narasumber yang dihadirkan, Kolonel Abdul Syukur dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan RI, menyatakan bahwa peran generasi muda, khususnya santri, dalam menjaga keutuhan NKRI sangat penting. Generasi muda, khususnya santri, adalah tonggak masa depan bangsa. 


“Memahami sejarah perjuangan bangsa bukan sekadar kewajiban, melainkan juga bentuk cinta kita kepada tanah air,” tegas Abdul Syukur.


Abdul Syukur menjelaskan bahwa santri diharapkan bisa menjadi agen antianarkisme, antiradikalisme, dan antiterorisme dengan jiwa nasionalisme, cinta tanah air, dan patriotism.

 

“Selain itu, santri yang berprestasi dan berakhlak mulia merupakan wujud nyata kontribusi santri bagi bangsa sehingga akan tercipta kedamaian dan toleransi,” ujarnya.


Antusiasme para santri terlihat dari sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Beberapa santri bertanya tentang cara mengenali dan menghindari paham radikal serta strategi menyebarkan nilai-nilai kebangsaan yang toleran di masyarakat. (ah)

close close