![]() |
Kuliah tamu bersama Direktur BCA. |
Kegiatan ini menghadirkan Direktur Bank Central Asia (BCA), Antonius Widodo Mulyono sebagai narasumber.
Menurut Antonius Widodo Mulyono, menjadi pemimpin atau leader yang baik tidak bisa didapatkan secara instan. Namun berasal dari ketekunan dari diri sendiri untuk terus mengasah keterampilan baik hard skill maupun soft skill dan pengetahuan.
“Kemampuan kita harus terus diasah agar kita layak menjadi pemimpin terutama di era ketidakpastian seperti saat ini,” ujarnya.
Selain meningkatkan kapasitas diri, upaya membangun jaringan dan pertemanan juga tak kalah penting.
“Bangun jaringan dan komunikasi dengan siapa pun. Mengasah ilmu penting namun jangan lupa membangun pertemanan,” kata Widodo, sapaan akrabnya.
“Leader harus mampu menjalankan arah ke depan, namun juga harus memastikan anggotanya tidak ada yang tertinggal," imbuhnya.
Sementara di BCA sendiri, Widodo menekankan bahwa integritas merupakan hal yang penting. Sehingga salah satu upaya untuk meningkatkan integritas adalah dengan terus melakukan pengayaan khususnya pada para teller yang berhubungan langsung dengan nasabah.
"Integritas itu penting, maka kami terus menekankan pada teller untuk melayani dengan baik. Karena aset paling penting adalah orang," tambahnya.
Selaras dengan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Keagamaan Unisma, Dr. Muhammad Yunus, menurutnya, Unisma punya tugas untuk membentuk pemimpin yang tangguh. Menjadi pemimpin tak hanya sekedar prestise semata, namun juga harus memberikan kemanfaatan untuk orang lain.
"Alumni Unisma harus punya intelektualitas dan spiritualitas yang mumpuni. Syarat untuk menjadi pemimpin adalah harus cerdas dalam setiap situasi dan kondisi, serta mampu menangkap peluang," ungkap Yunus.
Tak hanya itu, lanjut Yunus, pemimpin yang tangguh juga harus mampu berkomunikasi baik dengan siapapun.
"Terakhir, pemimpin harus punya bekal mental yang jujur dan amanah seperti seperti yang dicontohkan Rasulullah," tuturnya.
Sementara itu, Hianni, Kepala Kantor Wilayah VII BCA mengungkapkan bahwa seminar yang menghadirkan Direktur BCA ini sebagai bentuk kontribusi mewujudkan pembangunan di Indonesia melalui kampus.
"Sebagai lembaga perbankan yang besar, BCA berupaya mewujudkan pembangunan di Indonesia. Kita berkolaborasi berbagai pihak adalah faktor penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia emas. Seminar ini bertujuan untuk memfasilitasi berbagai pengetahuan yg bersumber dari praktisi. Program ini dapat terus mendorong kolaborasi perguruan tinggi dan industri untuk pembelajaran aplikatif," pungkasnya. (ik)