Notification

×

Iklan

Iklan

Pentingnya Menerima Diri

Kamis, 22 Agustus 2024 | 17:53 WIB Last Updated 2024-08-22T11:56:53Z

Ilustrasi : nsd.co.id

Menerima
diri sendiri perlu untuk dilakukan untuk bisa memberdayakan diri sehingga bisa berkembang sesuai dengan masa perkembangannya. Self Acceptance atau penerimaan diri menjadi kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh individu sebelum mendapatkan penerimaan dari orang lain. Dalam ilmu psikologi, konsep menerima menerima diri menjadi bagian dari mencintai diri sendiri atau biasa dikenal dengan self love. Dengan adanya penerimaan akan membuat kesehatan mental menjadi sehat.


Orang yang memiliki kesehatan mental yang sehat cenderung akan mudah berpikir positif, mampu untuk mengendalikan diri ketika dihadapkan dalam situasi sulit dan mampu mengambil keputusan yang tepat dan memiliki strategi koping untuk mengatasi masalah yang menimbulkan stres.


Orang yang bisa menerima diri akan bisa menerima penolakan, masa lalu yang kelam, respon orang lain yang tidak sesuai harapan, berhenti membandingkan diri dengan orang lain mampu menerima apa yang ada dalam diri dan senantiasa bersyukur.


Menurut konsep penerimaan diri, Carl Rogers mengatakan bahwa penghargaan diri akan membantu individu untuk lebih percaya diri  dengan mengembangkan konsep diri yang positif dan penerimaan tanpa syarat. Menerima apa adanya baik maupun buruk dan kelebihan maupun kekurangan sesuai apa yang ada dalam individu untuk mencapai aktualisasi diri.


Menerima diri juga akan membantu individu untuk bisa mengembangkan potensi secara optimal dan mampu memenuhi kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikologisnya. Berikut cara meningkatkan Self Acceptance (Penerimaan diri):


 1Berkomitmen untuk Menerima Diri

Dalam sebuah hubungan komitmen menjadi salah satu kunci untuk membuat hubungan itu bisa berjalan lancar meski nanti akan ada bumbu-bumbu seperti rasa marah, kecewa, bahagia dan sedih di dalam. Begitupun dengan menerima diri dibutuhkan komitmen untuk mampu melakukannya apapun kondisinya baik suka maupun duka. 


Kamu bisa membuat reminder yang bisa ditulis tentang apa saja yang perlu dilakukan agar bisa menerima diri sebagai pengingat karena manusia mudah lupa. 


Kamu juga bisa melakukan self talk yakni berbicara dengan diri sendiri tentang bagaimana kondisimu saat ini, menanyakan kabar kepada diri sendiri ditutup dengan berterima kasih atas kerjasamanya bisa melewati hari ini.


 2.  Berdamai dengan Masa Lalu

Masa lalu yang menimbulkan trauma atau menyisakan rasa sakit yang mendalam perlu untuk disembuhkan. Jika memiliki trauma di masa lalu cobalah untuk menuliskan, mencari benang merah lalu mengambil inti sari sebagai bahan pembelajaran di masa yang akan datang.


Berdamai dengan masa lalu itu memang tidak semudah mengembalikan telapak tangan. Namun, dengan niat yang sungguh-sungguh untuk bisa merelakan semua yang terjadi akan jauh lebih baik daripada menguburnya dalam hati hingga akhirnya suatu ketika bisa tumpah dan bisa menggangu kehidupan sekarang.


 3.  Menerima Ketidak-sempurnaan

Semua makhluk hidup tidak ada yang sempurna. Seperti ada sisi positif pasti ada sisi negatif, ada kelebihan ada pula kekurangan dan  ada baik ada yang buruk. Jadi, belajar untuk menerima apa saja yang dalam diri.


 Jika melakukan kesalahan itu direnungkan jangan diratapi sana, jangan diulangi lagi dan berubah menjadi lebih baik lagi. Belajar untuk menjadi manusia yang bisa bangga dengan apa yang dimiliki dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain.


 4.  Melepaskan

 Melepaskan semua yang negatif, pahit, buruk, membuat luka dengan lapang dada. Lepaskan semua itu dengan penuh semangat untuk membuka lembaran baru. Coba katakan pada dirimu. "Terima kasih telah berjuang sejauh ini pada akhirnya kamu bisa melewatinya." Dengan senyuman hangat dan perasaan gembira.


Kamu akan mengerti bahwa semua bagian yang tidak menyenangkan itu juga bagian dari dirimu yang bukan untuk dilupakan tapi dilepaskan dengan kedamaian. (Zulfa Wafirotul Khusna/30)

close close