Notification

×

Iklan

Iklan

Berdamai dengan Inner Child

Selasa, 23 Juli 2024 | 23:17 WIB Last Updated 2024-07-23T16:17:58Z

Ilustrasi inner child. (Power of positivy)

Terdapat anak kecil dalam diri yang tersembunyi dalam diri seseorang. Anak kecil itu akan mengikuti terus sampai ke kehidupan dewasa. Anak kecil yang semasa masa kecilnya tidak mendapatkan apa yang seharusnya di dapatkan. Ia merasa kesepian, merasa sakit dan ingin mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Anak kecil itu memiliki luka. Orang dewasa biasanya menyebutnya dengan inner child. 


Menurut seorang edukator dan konselor asal Amerika, John Elliot Bradshaw, inner child bersembunyi di balik permasalahan masa lalu yang belum terselesaikan. Inner child yang terabaikan akan memberikan dampak ke kehidupan dewasa seperti merasa kurang percaya diri, mudah terkena stress dan merasa sulit untuk bersosialisasi. 


Penyebab terbentuknya inner child biasanya terjadi akibat pola pengasuhan yang salah. Orang tua yang suka mengekang, tidak memberikan kesempatan bagi anak untuk bisa mengutarakan pendapat, sedikit saja melakukan kesalahan langsung dihukum tanpa memberikan kesempatan anak untuk memberikan penjelasan mengapa melakukan hal tersebut. 


Padahal orang tua seharusnya bisa memberikan support sistem bagi sang anak, bukannya menghakimi dan terus menyalahkannya. Luka itu akan terbawa sampai dewasa jika tidak dikenali dan diterima. 


Inner child yang dibiarkan akan mempengaruhi perilaku dan tindakan di kehidupan dewasa seseorang. Maka dari itu, berikut cara berdamai dengan inner child.


1.  Membuka Asal Muasal Terjadi Inner Child

Kembali membuka luka masa kecil mungkin akan terasa menyakitkan, mengingat pengalaman traumatis yang meninggalkan rasa sakit. Luka yang ingin dihapus tetapi tanpa disadari terus tenggelam dalam hati seseorang tanpa ada yang mengetahui. Oleh karena itu, diperlukan dukungan supaya bisa menerima kehadiran inner child. Dukungan yang dimaksud bukan sekedar dukungan material dengan membiayai pengobatan melainkan dukungan secara psikis dengan cara membantunya membangun kepercayaan dan cinta kepada diri sendiri untuk bangkit dari keterpurukan.


2.  Memaafkan Inner Child

Memaafkan anak kecil dalam diri dengan sepenuh hati. Memaafkan semua kelakuannya di masa kecil yang kadang suka tidak bisa diatur, bandel dan suka memberontak. Ditambah dengan orang tua yang memberikan hukuman akibat perbuatan itu hingga membuatnya merasa kecewa dengan sikap orang tuanya. Semua itu sudah terjadi, sudah sepantasnya itu juga dimaafkan karena itu juga bagian dari dirimu yang perlu untuk sayangi bukan dibenci.


3.  Menerima Kehadirannya

Menerima kehadirannya dengan ikhlas. Bahwa dia juga bagian dari dirimu. Anak kecil dalam dirimu juga pantas untuk dipeluk bukan disalahkan kehadirannya saat kamu merasa sosok anak itu muncul dan meminta pertolonganmu. Kamu bisa membantunya untuk menerima kenyataan yang pahit ini dan menghargai bahwa proses menuju dewasa memang dipenuhi dengan banyak rasa tidak hanya manis tetapi juga pahit.


4.  Buat Inner Child Bisa Bahagia

Dengan membuka alasan mengapa dia muncul, memaafkan dan menerima kehadirannya akan membuatnya merasa tidak sendirian lagi. Kamu bisa mengatakan bahwa kamu sekarang sudah menerima semua hal yang menyakitkan yang dulu kamu alami. Kalau kamu bisa, anak kecil dalam dirimu pun bisa. Sampai pada akhirnya, ia bisa tersenyum kepadamu dan dia bisa tertidur dengan pulas dan menyatu dengan dirimu yang dewasa.


Prosesnya memang tidak mudah, memerlukan waktu dan juga membutuhkan penanganan profesional. Selain itu, dukungan dari keluarga amat diperlukan karena mereka bisa membantu untuk bisa pulih. Dengan berdamai dengan dengan inner child, menerimanya dengan sepenuhnya akan membuat anak batin di masa kecil bisa sembuh. (Zulfa Wafirotul Khusna/24)

close close