 |
| Ilustrasi emosi (Shutterstock) |
Kehidupan pasti akan memberikan sesuatu yang kadang tak disangka-sangka. Entah itu sesuatu yang menggembirakan bisa pula menjadi hal-hal yang benar teramat menyakitkan hingga tenggelam dalam kesedihan. Emosi sedih yang mendominasi ini jika dibiarkan tidak akan baik untuk kesehatan. Bisa membuatmu terkungkung dalam kegelapan tanpa adanya pelita.
Emosi menjadi ungkapan perasaan terhadap sesuatu yang terjadi. Emosi bisa digunakan untuk mengekspresikan diri di berbagai situasi. Emosi dasar meliputi marah, sedih, takut, terkejut, jijik, dan bahagia.
Pentingnya mengendalikan dan memahami emosi di berbagai situasi akan membantu untuk lebih mengenali apa yang kamu sukai dan tidak kamu sukai. Terutama dalam keadaan sulit seperti ketika menyaksikan kejadian yang menimbulkan luka atau kejadian yang membuatmu hampir melepaskan emosi marah.
Marah merupakan ungkapan perasaan ketika merasa jengkel dan kesal akan sesuatu yang terjadi. Emosi marah yang meledak ataupun marah yang dipendam tanpa tahu cara melepaskannya akan memberikan dampak psikologis yang tidak baik hingga bisa menimbulkan penyakit lainnya seperti darah tinggi dan stroke.
Mempelajari dan memahami cara mengendalikan emosi di situasi sulit akan membantu meredakan gejolak emosi marah yang hampir meledak dan bisa membuatmu kehilangan kendali dan mengambil keputusan yang bisa merugikan dirimu maupun orang lain tanpa adanya pikiran tenang dan kepala dingin.
Emosi bisa untuk dikendalikan bukan justru emosi yang akan mengendalikan. Mengendalikan emosi bisa dilakukan dengan perlahan-lahan tetapi pasti hingga kamu bisa kembali berpikir dengan jernih sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat ketika berada di situasi sulit.
Dengan mengendalikan emosi setidaknya kamu bisa bisa rehat sejenak, membiarkan hatimu merasa lebih baik dahulu sebelum kamu benar-benar bisa menghandle emosi marah. Berikut cara mengendalikan emosi di situasi sulit:
1. Ambil Napas Secara Perlahan
Dengan bernapas secara perlahan-lahan kemudian mengembuskan napas diulangi sebanyak 3-5 kali akan membantu perasaanmu yang semula hampir meledak menjadi lebih rileks dan tenang. Lakukan berulang kali sambil kamu mencoba kejadian yang sulit untuk kamu terima. Biarkan udara membuatmu menjadi lebih tentram dan damai. Nikmati setiap embusan napas yang keluar hingga kamu merasa semua akan baik-baik saja.
2. Menenangkan Diri Terlebih Dahulu
Setelah kamu berhasil merasa lebih damai dengan melakukan teknik pernapasan hingga berulang kali. Kamu beristirahat sejenak sebelum mengambil keputusan. Kamu biarkan pikiran dan jiwamu untuk rehat tanpa memikirkan apapun. Biarkan itu terjadi sambil kamu mendengar irama detak jantungmu yang kembali normal. Tak usah pikirkan hal-hal yang membuatmu merasa kesulitan untuk mengambil keputusan ataupun menjengkelkan.
Rehat secara psikis itu juga diperlukan seperti di kondisi sulit seperti saat ini. Melakukan rehat secara psikis berbeda dengan rehat sehat fisik. Rehat secara fisik bisa dilakukan dengan tidur atau rebahan. Rehat secara psikis memerlukan titik fokus hingga bisa mencapai mindfullnes.
3. Utarakan Alasan dengan Bijaksana
Kamu bisa mulai bicara dengan nada yang sopan tanpa menyudutkan ataupun menyakiti orang lain. Utarakan secara jujur kepada orang lain dengan bijaksana. Dengan begitu, orang lain bisa mencerna dan mencoba memahami apa yang kamu utarakan dengan leluasa tanpa menimbulkan emosi marah.
4. Buatlah Keputusan
Setelah kamu berhasil mengutarakan apa sebenarnya kamu rasakan kamu bisa mengambil benang merah dan menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan kondisi sulit ini dengan penuh penerimaan dan juga tanpa gegabah dalam mengambil keputusan.
Setelah kamu berhasil melakukan semua itu, kamu bisa mempraktikkannya ketika berada di kondisi sulit agar kamu bisa menghadapi kondisi itu dengan kepala dingin, pikiran yang jernih dan hati yang tenang. (Zulfa Wafirotul Khusna/17)
