![]() |
Khoirul Adib, pegiat Griya Peradaban. (Foto: Istimewa) |
Beberapa agenda terjadwal dengan rapi di tiap kunjungannya. Mulai dari Study on Historical Site di Melaka hingga kunjungan di pusat peribadatan. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, peserta juga melakukan Site Visit di UCSI University, National University Singapore (NUS) dan Songklah University Thailand. Kegiatan ini diikuti oleh 28 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen maupun pegiat komunitas.
Khoirul Adib mengungkapkan dengan adanya program tersebut pihaknya berharap bisa memberikan pengalaman baru.
“Terima Kasih untuk seluruh elemen yang membantu saya dalam program ini, termasuk dari segi finansial dan persiapan dalam segala hal,” jelasnya.
Ma’as Shobirin pendiri perkumpulan Griya Peradaban merasa bangga ada salah satu anggotanya yang memiliki keinginan kuat mengikuti program ke kuar negeri.
“Saya mengapresiasi atas keteguhan dan tekad kuat Saudara Adib untuk ikut serta pada program tersebut. Adib, tercatat sebagai alumni Kuliah Alternatif Angkatan IV Perkumpulan Griya Peradaban. Kebetulan, Yayasan Santri Mengglobal juga menjalin kemitraan dengan Griya Peradaban sejak tahun 2020,” pungkasnya. (ip)