Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Takmir Masjid (LTM) memberangkatkan
peserta Mudik Bareng PBNU, Ahad (18/06/17) di halaman Gedung PBNU Kramat Raya
Jakarta Pusat.
Ketua PBNU, KH
Abdul Manan Abdul Ghani mengungkapkan momentum mudik sebagai bagian mengingat
tanah kelahiran yang berarti tanda kecintaan kepada tanah air.
“Mudik ini
kebutuhan fitrah, bahwa kita ingin kembali ke kampung halaman. Kampung halaman
itu penting, tanah kita dilahirkan, tempat yang harus kita hormati. Bagian dari
iman adalah cinta kepada tanah air,” papar Kiai Manan.
Ia menambahkan
tidak bisa dipungkiri air mata kita akan menetes saat ingat akan tanah
kelahiran dan tanah air. Ia juga menegaskan, membantu perjalanan atau
menyediakan biaya mudik, merupakan amal yang baik.
Sementara Ketua
LTM, KH Mansur Syaerozy mengungkapkan Mudik Bareng 2017 merupakan
penyelenggaraan mudik ketujuh kali yang diadakan PBNU. Ia sedikit mengulas
Mudik Bareng PBNU diawali tahun 2001 dengan 15 kendaraan bus.
“Alhamdulillah setiap tahun jumlah
pemudik yang dapat diberangkatkan PBNU selalu bertambah. Tahun lalu ada 1800
pemudik. Dan tahun ini meningkat menjadi 2300 pemudik,” kata Kiai Mansur.
Selain jumlah
pemudik yang meningkat pesat pada tahun ini, juga ada penambahan rute yang baru
pertama kali disediakan, yakni tujuan Lampung.
Menurutnya Mudik
Bareng NU selalu diminati. Ada beberapa kelompok yang antusias mengikuti
kegiatan tersebut. Yaitu para mahasiswa atau mahasiswi yang kuliah di Jakarta,
anak-anak muda yang baru bekerja, dan para pensiunan.
“Mereka adalah
orang-orang yang cinta kepada NU,” kata Kiai Mansur sebagaimana diwartakan NU Online.
Pelepasan Mudik
Bareng PBNU ditandai dengan pengibaran bendera oleh Ketua PBNU KH Masudi Syuhud,
Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani, Direktur Kelembagaan Bank Mandiri
Kartini Shely, dan Direktur 2 Pegadaian Dijono.
Pada kesempatan
tersebut juga diserahkan dokumen data peserta Mudik Bareng PBNU 2017 dari Ketua
PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani kepada Direktur Kelembagaan Bank Mandiri
Kartini Shely. (ks)