Rembang, soearamoeria.com
Pemandangan menyejukkan terlihat ketika KH
Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) kedatangan Mufassir tersohor Indonesia Prof HM.
Quraish Shihab, Sabtu (24/12/16) di Rembang.
Setelah menyambut kedatangan Prof Quraish
dan keluarga besarnya, Gus Mus memeluk erat kemudian menggandeng Prof Quraish
menuju ruang tamu. Gus Mus mempersilakan mantan Menteri Agama itu duduk di
kursi yang ia pinjam dari tetanggnya.
Namun, Gus Mus sendiri tiba-tiba bersimpuh
di lantai yang beralaskan karpet sama seperti anggota keluarga yang lain. Gus
Mus memang sudah menganggap Prof Quraish sebagai gurunya sendiri.
"Maaf, saya tidak biasa dan tidak
punya kursi. Jadi saya pinjam tetangga, biar Om Quraish betah dan nyaman di sini," ujar Gus Mus.
Ketika sama-sama tinggal di Mesir dulu, Gus
Mus memanggilnya Om Quraish. Hal ini diterangkan oleh salah satu menantu Gus
Mus, Wahyu Salvana dalam akun facebook miliknya, Ahad (25/12/16).
“Kami yang mendengarnya pun tertawa,
termasuk Habib Quraish,” terang Wahyu.
Wahyu menjelaskan, setelah Prof Quraish
duduk, Abah (panggilan Wahyu kepada Gus Mus) langsung ndeprok (bersimpuh) di sebelah kiri di bawah Prof Quraish.
“Habib Quraish lalu mempersilakan Abah
duduk di kursi di sebelah kirinya. Selama duduk bersebelahan, Abah pun terus
memegang tangan beliau. Sungguh, pemandangan dan pelajaran yang luar biasa dari
orang yang luar biasa,” ujarnya.
Senada, salah satu putri Gus Mus, Ienas
Tsuroiya yang juga kakak ipar Wahyu Salvana menuturkan, semula Abah (Gus Mus)
bertahan dalam posisi ndeprok.
“Seperti kami semua, menanti hikmah dari mufassir yang 'alim ini,” ujar Ienas
lewat akun twitter miliknya @tsuraoiya.
Lalu, lanjut Ienas, Pak Quraish minta
ditemani duduk di kursi, dengan berkata, "Anda ikut duduk di sini, atau
saya yang nyusul duduk di
bawah."
“Akhirnya Abah pun ikut duduk di kursi,”
jelasnya. (*)
Source : NU Online