Judul Buku
The Naked Traveler
Anthology
Penulis
Trinity, dkk
Penerbit
B Fist (Bentang Pustaka)
Tebal halaman
X + 226 halaman
Cetakan
Ketiga September 2014
ISBN
978-602-1246-05-4
Apa yang harus dilakukan saat traveling
di benua Eropa dan kamu tiba-tiba kebelet pipis? Apa boleh langsung cur di tempat? Mojok cari
tempat tersembunyi untuk ninggalin oleh-oleh haram? Duh, gimana kalo ketahuan ntar dikenai denda? Apalagi kalo mesti dikurung di penjara
gara-gara pipis sembarangan? Trus gimana
kalo skandal kotor ini diupload di sosmed dan tersohor ke seluruh dunia
gara-gara kebelet kawin, eh pipis?
Bro, ternyata
saat traveling di benua Eropa, Luksemburg, Venesia, untuk ke toilet kita
mesti bayar. HTM-nya sekitar 1 Euro (Rp 16.000) Kalo di Indonesia bisa buat
beli nasi padang.
Karena pengen
gratisan, malah repot. Demi berhemat, milih nahan pipis berjam-jam. Bisa kena prostat (kalo cowok), atau sakit ginjal loh. Namun apa
jadinya kalo ‘pertahanan jebol’, maka terbitlah bencana. “Jadilah saya hari itu keliling Athena pakai rok putih
tanpa mengenakan celana dalam!” Isis, semriwing, dong. Hehehe. Wekwek, ini
adalah kisah konyol dalam ‘Hemat
Pangkal Repot-Vinda L.S’, (hal. 179-186).
Hal-hal
kecil, sepele, terkadang konyol,
ternyata menarik ketika ditulis sebagai pengalaman berbagi, seperti ‘bedanya air Indonesia
dengan air Amerika’, dalam tulisan “Air oh Air-Maria Wardhani (hal. 165-170),
“Sampah Liburan-Wendy Utji” (hal. 49-60), “Banyak
Bertanya Tetap Sesat di Jalan”-Aan Wulandari Usman (hal. 187-198) atau “Penumpang Haram”-TJ (hal. 17-27)”
Tips
Ada tips-tips yang sangat berguna untuk pembaca yang
ingin bertraveling. “Titip Menitip Vs Oleh-oleh” (Ms
Complaint), “Serunya Pasar Loak di Dubai”-Hairun
Fahrudin, “Kena Sweeping di Thailand”-
Ariy, hingga ‘Berjuang ke Luang Prabang’-Rini
Raharjanti.
Juga tips
penyelamatan, khususnya jika ke negeri India. Ternyata di sana, para pengemis sangat setia kawan. Demikan pula roomboy,
hingga staf hotel berbintang lima. “Tipu-tipu
ala India”-Mayawati Nur Halim” (hal. 199-212). Slogan “Boleh pelit supaya selamat” kayaknya boleh dipakai
ketika kita bertraveling di sana.
Ada lagi pengetahuan keren tentang
pteromerhanophobia: rasa
ketakutan yang berlebihan saat naik pesawat terbang. Apa jadinya kalo yang udah ribuan kali terbang, masih mengalami ketakutan? Namun tetap senang berpergian, bertraveling
dengan naik pesawat. Benarkah posisi duduk di pesawat berpengaruh pada keselamatan diri kita? Temukan pengalaman seru di : Pteromerhanophobia-Trinity (hal. 3-16).
Sambil menyelam minum air, sambil berdayung
dua tiga pulau terlampaui, sambil berdiang nasi masak, asyiknya travelling bukan sekedar pergi sebentar
lalu pulang, namun menetap sementara waktu di negeri Timor Timur. Mau tak mau belajar Bahasa Tetun.
Hingga karena keseleo lidah maka mendapat julukan keren : “Orang
Asing Bodoh”-Okke “Sepatu Merah”(hal. 89-96).
Lain kisah pengalaman: Jadi Guru di Thailand-Susan @Pergidulu (hal. 109-120). Ternyata di negeri Gajah Putih, gaya berpakaian murid
sama. Bahkan mode rambut seragam. Cowok dicukur
ala tentara. Cewek rambut dikepang dua. Murid tak memakai sepatu. Eits bukan tak mampu beli, tapi sepatu dicopot, ketika di kelas telanjang kaki. Murid dan guru mendapat kupon makan gratis di kantin sekolah. Trus
setiap ganti pelajaran usai istirahat, ada sesi curhat.
Mitos
Karena saya suka mitos dan mistik, maka favorit saya dalam
buku ini adalah : ‘(Sedikit-sedikit) Berbau
Mistis’-tulisan Rocky Martakusumah (hal. 61-72). Begitulah, tiada dipungkiri
dalam melakukan traveling kita kerap menemukan hal-hal beraroma
mistis di sekitar kita, semisal mitos tentang gunung. Doi berkisah mistis tentang gunung
Rinjani, Galunggung, dan Ceremai.
Juga mistis seram tentang Makam Juang Mandor,
kompleks pemakaman massal para korban penyiksaan masa penjajahan Jepang di Indonesia,
khususnya di daerah Mandor, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat.
Kemudian
mistis tentang ikan suci dalam sendang di kaki gunung Ciremai. Ada pula mitos tentang ikan suci di sungai Chao
Phraya, Thailand
Terakhir, ada kisah yang mengerikan diterakan oleh Rein Hard Hutagaol. Judulnya: The Most Dangerous Hot Spring, tentang
sebuah sumber air panas (hot spring) Semurup di kaki Gunung Kerinci. Konon di tempat wisata ini ada roh yang bisa mengajak seseorang untuk
bunuh diri.
Niat, tekad yang kuat adalah modal untuk melakukan traveling yang kelak
menerbitkan sejuta rasa, entah rasa sakit,
konyol, keki, malu, asik, gurih, atau
nikmat, tuh di sini : pengalaman.
Seperti yang ditulis 15 traveler beragam profesi ini. Apik. Asik.
Terlepas dari ‘kecelakaan kecil’ di halaman
awal buku dalam From Blog to Book. (Penulisan ‘kumpula’, seharusnya ‘kumpulan’), buku ini rasa bahasanya renyah, oke dibaca
sambil ngeteh di teras rumah, oye
juga dibaca seraya ngecam di bibir pantai, atau
pada puncak gunung. Oke bro setelah modal
kita bertambah, semangat meruah, nah, tunggu apalagi. Ayo traveling, jelajah dunia,
cari pengalaman, jangan takut. Let’s go!
__Kartika Catur Pelita, Ketua Akademi
Menulis Jepara (AMJ)