Dalam
sambutannya Bupati disamping menyinggung kabupaten kota yang dipimpinnya
kondusif namun ia prihatin dengan kondisi penderita HIV/AIDS. Untuk penderita
HIV dilingkup provinsi Jawa Tengah Jepara berada diurutan kelima sedangkan AIDS
di urutan pertama.
Marzuqi
tidak menyalahkan ibu maupun anak-anak yang menjadi korban namun secara garis
besar penyakit itu disebabkan hubungan yang tidak halal, ibu RT yang ditulari
suaminya yang kebetulan sebagai pekerja rantau atau pisau pangkas rambut yang digunakan
untuk banyak orang. Karena itu, ia menghimbau agar tidak tertular virus HIV
saat pangkas rambut sebaiknya membawa silet sendiri dari rumah.
Menanggapi
hal itu, H Asyhari Ketua PCNU mengajak hasil mengikuti sosialisasi disampaikan
kepada pengurus yang lain khususnya juga kepada keluarga maupun lingkungan
masing-masing.
HM
Anas Arbaani, Wakil Ketua PCNU didampingi Sekretaris, HM Ulul Absor dalam
sosialisasinya menyampaikan pandangan NU tentang persoalan HIV/ AIDS. Musibah
dan penyakit dalam pandangan Islam bisa terjadi karena kelalaian atau karena
kehendak Allah sebagai ujian kepada hambanya.
Hal
itu sampaikan Ulul Absor sesuai dengan HR Bukhari dari Anas RA bahwasanya
Rasulullah pernah bersabda: bantulah saudaramu yang berbuat zalim dan yang
dizalimi. Seorang laki-laki kemudian bertanya: wahai Rasulullah SAW, aku
menolongnya ketika ia dizalimi, bagaimana caraku menolong orang yang berbuat
zalim? Rasulullah SAW menjawab: Engkau mencegahnya dari berbuat zalim. Itulah
pertolongan yang dapat kamu berikan.
Sesuai
hadits itu, Ulul menyatakan Islam Aswaja yang NU anut menuntun warganya untuk
bersikap dan memberi pandangan yang adil, tidak diskriminatif dan inferior
kepada orang yang terinveksi HIV. “Karena itu mereka wajib diberi bantuan
pertolongan, kasih sayang dan perhatian dari setiap orang yang sehat,”
tambahnya.
Ia
menambahkan pertolongan atau bantuan sebutnya bisa dilakukan dengan berbagai
cara diantaranya menyadarkan dan menganjurkannya untuk bertaubat dari
kekeliuran perilaku itu dan menunjukinya jalan yang benar serta mendorongnya
untuk bertaubat.
Lebih
dari itu, bantuan juga bisa diberikan dengan memperlihatkan sikap empati,
dukungan moral, dan menguatkan mentalnya agar tidak kehilangan semangat untuk
bertahan hidup.
Terpisah,
Kiai As’ad usai halaqah saat ditanya
sejumlah awak media menyatakan NU dipercaya salah satu lembaga di PBB untuk
melawan HIV/ AIDS. Kenapa harus NU? NU sebutnya mempunyai lajnah LKKNU. Wakil
Ketua Umum PBNU itu menegaskan NU mempunyai gerbong pesantren dan madrasah
untuk meminimalisir maraknya HIV/ AIDS. (Syaiful
Mustaqim)