Gerak jalan perjuangan Mojokerto - Surabaya. |
Surabaya, soearamoeria.com – Tahun 2024 ini PWNU dan Pemrov Jawa Timur berkolaborasi menggelar Gerak Jalan Resolusi Jihad Mojokerto-Surabaya pada 2-3 November 2024. Hal tersebut PWNU Jatim akan mengirim delegasi 99 peserta gerak jalan yang diberi nama Laskar Hizbullah. Meliputi regu Ansor, Banser, Pagar Nusa, LPBI, dan lima PCNU dari Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.
Gerak Jalan Resolusi Jihad memiliki makna historis terkait pertempuran 10 November 1945. Yang dilatarbelakangi gerakan massa yang melibatkan Laskar Santri (Hizbullah-Sabilillah), tentara pelajar/TRIP, dan pemuda .
Pada saat itu, gerakan massa tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena adanya fatwa jihad, di Gedung HBNO, dan takbir Allahu Akbar oleh Bung Tomo. Di mana, semua gerakan itu atas ‘komando’ Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy’ari.
Sementara fatwa jihad sendiri lahir karena sekutu (Inggris) tidak mengakui proklamasi kemerdekaan yang dibacakan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.
Saat itu, Inggris ingin menguasai Indonesia setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945, akibat bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Inggris lalu dibantu NICA/Belanda merencanakan pendaratan di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Kabar rencana pendaratan itu sampai ke telinga para tokoh, termasuk KH M Hasyim Asy’ari.
KH M Hasyim Asy’ari pun mengeluarkan fatwa jihad pada 17 September 1945, yang disebarkan dari surau ke surau atau dari pesantren ke pesantren. Kemudian muncul gerakan resolusi jihad pada 22 Oktober 1945, yang merupakan fatwa ulama untuk pemerintah Indonesia agar melawan sekutu.
Resolusi jihad merupakan hasil pertemuan PBNU (HBNO) yang dihadiri ulama NU se-Jawa dan Madura di Kantor HBNO Bubutan, Surabaya pada 22 Oktober 1945. Resolusi jihad disiarkan lewat media, yakni Kantor Berita ANTARA, Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, dan Berita Indonesia Jakarta.
Perlawanan rakyat terjadi di mana-mana, hingga Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh pada 30 Oktober 1945. Kematian Mallaby melecut kemarahan sekutu hingga mengeluarkan ultimatum agar rakyat menyerah tanpa syarat pada 10 November 1945 pukul 06.00 WIB.
Tidak semudah itu membuat rakyat menyerah. Apalagi, KH M Hasyim Asy’ari kembali mengeluarkan fatwa jihad pada 9 November 1945, sehingga ribuan santri bergerak ke Surabaya melawan sekutu.
Bung Tomo ikut menyuarakan perlawanan rakyat Surabaya dari Radio Pemberontakan Rakyat melalui pekik takbir “Allahu Akbar” berkali-kali. Takbir itu atas saran KH M Hasyim Asy’ari kepada Bung Tomo untuk menyemangati rakyat dalam berjuang.
Sejarah panjang perjuangan mempertahankan kemerdekaan inilah yang melatarbelakangi peringatan Gerak Jalan Resolusi Jihad dan Hari Santri. Jadi, kegiatan ini tidak hanya gerak jalan semata, melainkan untuk mengenang perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Jadwal Gerak Jalan Resolusi Jihad 2024
Gerak Jalan Resolusi Jihad Mojokerto-Suroboyo 2024 digelar pada bulan November, bulan spesial untuk arek-arek Surabaya dalam mengenang kemerdekaan. Berikut jadwal selengkapnya di bawah ini.
Gerak Jalan Resolusi Jihad: 2-3 November 2024
Puncak Hari Santri 2024:
Tanggal: 9 November 2024
Acara: Mujahadah Pejuang Masa Kini
Lokasi: Gedung PBNU Tempo Doeloe di Jalan Bubutan, Surabaya. (ik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar