Puisi-puisi Zulfa Wafirotul Khusna I Sajak di Pagi Hari - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 14 Oktober 2023

Puisi-puisi Zulfa Wafirotul Khusna I Sajak di Pagi Hari

Pada sebuah pagi. (Ilustrasi: gramedia)


Sajak di Pagi Hari


Sinar mentari menampakkan diri

Menyelisir hawa dingin di pagi hari

Memberi semangat kepada makhluk bumi

Untuk tetap melangkah meski sendiri


Semilir angin melambaikan asa

Menyeruak embusan penenang jiwa

Semoga hari ini lebih baik dari kemarin

Memberi pengalaman untuk ke depan nanti


Semoga sajak di pagi hari 

Sedikit mengurangi beban pikiran

Lebih bersemangat menjalani hari

Penuh ketenangan dan keikhlasan


***

Kemilau Jingga


Kemilau jingga mulai tampak

Terganti oleh gelapnya malam

Menyisakan senja yang indah

Memberikan pesona yang berbeda


Menyiratkan cerita yang tak terungkap

Pemberi tanda tentang rasa

Hanya bisa dinikmati sekejap saja

Tapi membekas sampai raga


Saat sudah siap dicintai

Harus siap untuk ditinggalkan

Sebab dia hanya menyinggahi

Bukan menetap untuk selamanya


***

Rahsa Untuknya


Keheningan malam telah hadir

Menyisir desiran angin

Menjadi sebuah misteri

Yang hanya bisa dinikmati


Harsa yang selalu dinanti

Untaian doa selalu terpanjatkan

Kepada sang pencipta muka bumi

Rahsa untuknya terselip dalam padika


Semoga berahi direstui semesta

Meski realitanya telah pergi

Tersisa kampa dalam hati

Terbalut oleh sebuah akara


***

Menyambut Perpisahan


Semuanya akan mengalami perpisahan

Mau tak mau harus diterima

Rasanya seperti mimpi

Dulu bersama kini telah pergi


Banyak sekali cara menyambut perpisahan

Bisa dengan senyuman 

Bisa pula dengan kesedihan

Tapi tetap saja akan menyakitkan


Andai perpisahan bisa semanis pertemuan

Mungkin semuanya akan bahagia

Perpisahan menjadi hal mutlak dalam hidup

Seindahnya kehidupan akan  berakhir dengan kematian


***

Rasa yang Telah Berubah


Tentang rasa yang telah berubah

Dulu persahabatan menjadi prioritas

Ke mana  pun selalu bersama

Menjadi tempat ternyaman untuk bercerita


Perlahan waktu mengubah semuanya

Persahabatan kini tinggal kenangan

Dipisahkan oleh kesibukan dan keadaan

Kisah manis berujung dengan duka


Dulu bersama menikmati masa muda

Dulu kita dekat dalam keadaan apapun

Dulu rasanya kita takkan terpisah

Tapi tidak terasa semuanya telah berubah


Sekarang sudah berbeda jalan

Rasanya teramat pedih 

Melihat semua memilih berubah

Harapan kembali bersama terasa sulit


___________________

Zulfa Wafirotul Khusna, lahir di Jepara, 6 Agustus 2005.  Menulis adalah menuangkan segala perasaan dan pikiran. Penulis 35 buku antologi dan 1 naskah solo berjudul “Zii untuk Zio”. Saat ini, penulis berdomisili di kota Jepara. Ia bisa dihubungi lewat media instagram @zuna_wa atau email khusnazulfa88@gmail.com. (01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar