Sosialisasi aplikasi pendataan RBD. |
Kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dalam upaya menyiapkan data revitalisasi bahasa daerah yang lebih lengkap dan akurat.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Syarifuddin menyatakan bahwa Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan program revitalisasi bahasa daerah selama tiga tahun, mulai tahun 2021 sampai dengan 2023 ini.
“Aplikasi pendataan RBD ini akan memudahkan teman-teman, mitra, dan maestro, untuk menggunakan data-data. Data-data awal ini akan terus kita sempurnakan,” kata Syarifuddin di Hotel Ibis, Jalan Gajahmada, Semarang, pada Minggu, 27 Agustus 2023.
Lebih lanjut Syarifuddin mengatakan bahwa proses awal ini biasanya dianggap sebagai langkah yang berat untuk menyusun. Namun, selanjutnya aplikasi tersebut akan semakin mudah dalam menyiapkan data.
“Aplikasi ini akan memudahkan kita jika ada pihak yang meminta data. Era sekarang adalah era data yang memudahkan siapa pun untuk mengakses.
Diharapkan ke depan aplikasi ini lebih sempurna dan bisa memberikan data yang cepat dan jitu,” jelasnya.
Sementara itu, Dadan Sutisna, narasumber sekaligus pengembang aplikasi, mengemukakan bahwa dirinya telah mengembangkan aplikasi Sirung Basa yang berbasis data revitalisasi bahasa daerah di Jawa Barat. Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat telah mengembangkan aplikasi Sirung Basa tahun lalu.
“Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah juga akan mengembangkan aplikasi data revitalisasi bahasa daerah ini berbasis data RBD yang ada di Jawa Tengah. Dengan data yang lengkap, revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah akan bisa terukur secara maksimal,” ujar Dadan Sutisna. (as)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar