Tanpa Anak Muda, Tidak Akan Ada Indonesia - Soeara Moeria

Breaking

Sabtu, 14 Januari 2023

Tanpa Anak Muda, Tidak Akan Ada Indonesia

Kuliah alternatif dalam tangkapan layar.

Semarang, soearamoeria.com - Griya Peradaban selenggarakan Kuliah Alternatif Angkatan V sesi 2 pada Sabtu (14/1/2022). Kegiatan tersebut diikuti oleh 60 peserta kuliah alternatif dan alumni. 


Layaknya kuliah alternatif sebelumnya, kuliah alternatif kali ini juga memiliki antusiasme yang tinggi dari para peserta. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peserta yang menghidupkan kamera saat jalannya diskusi dan aktif bertanya saat sesi perkuliahan akan ditutup


Pegiat Griya Peradaban, Feby Alfiana menyambut sesi perkuliahan ini dengan penuh semangat. Sebagai generasi muda yang akan memimpin sebuah negara itu memerlukan ruang aktualisasi yang bagus. Selain itu, ia juga memberikan saran bagi peserta perkuliahan ini agar materi yang disampaikan tidak mudah hilang.


"Adanya kuliah alternatif dari awal sampai akhir ini, Saya harap kalian (para peserta perkuliahan) mencatat materinya karena banyak sekali hal yang bermanfaat, dan itu sudah tercontohkan pada pribadi diri saya sendiri." ucapnya dalam pembukaan Kuliah Alternatif V. 


Sesi 2 Kuliah Alternatif V mengangkat tema The Moral dan Spiritual Empowerment. Tema tersebut tentu saja berangkat dari permasalahan perlunya menguatkan moral dan jiwa spiritual pada sosok anak muda.


Acara yang digelar melalui platform Zoom Meetings ini menghadirkan dua narasumber Nadea L.N. (Dosen Fakultas Hukum UPGRIS) dan Khusnul khatimah (Awardee Beasiswa LPDP Pascasarjana UGM). 


Dosen FH UPGRIS, Nadea L.N. menyampaikan tentang bagaimana cara menguatkan moralitas generasi emas indonesia. Menurutnya isu penting bagi generasi Indonesia adalah anti korupsi, toleransi, dan partisipasi. Ia menyimpulkan anak muda sekarang adalah tonggak harapan bangsa, pundak anak muda ini lah yang menjadi dasar penting dalam generasi emas indonesia. 


"Tanpa anak muda tidak akan ada negara bernama Indonesia, jadi begitu pentingnya urgensi anak muda bagi kemerdekaan Indonesia, Menjaga tutur merawat akur dan Anak muda harus berperan bukan baperan, belajar berkarya belajar berkarya gagal bangkit lagi," ucapnya.


Tidak kalah menarik dengan narasumber pertama, Awardee LPDP Pascasarjana UGM, Khusnul Khotimah selaku narasumber kedua menyampaikan terkait Kecerdasan Spiritual. Perempuan kelahiran Indramayu ini menyatakan bahwa kecerdasan spiritual dapat memecahkan beberapa persoalan tindakan jalan hidup seseorang menjadi lebih bermakna dibanding tindakan tindakan yang lainnya. 


Menurutnya Indikator penting dari kecerdasan spiritual sendiri adalah tanggung jawab kerendahan hati dan kebahagiaan.


Pada akhir sesi, Khusnul Khatimah juga memberikan sebuah motivasi bahwa bersyukur itu penting demi mencapai puncak kebahagiaan.


"Kita bekerja sampai stress kemudian kita menerima gaji untuk menghilangkan strees, apakah itu sudah bahagia? jadi kunci syukur itu penting ya temen temen," ucapnya. (mr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar