KH Nuruddin Amin. (Dok. probadi) |
Menurut Pengasuh Pesantren yang juga menjadi Wakil Ketua DPRD Jepara itu, salah satu kunci memiliki keturunan yang baik adalah menghormati dan memperlakukan istri dengan baik.
Dengan memperlakukan istri dengan baik maka sang istri akan merasa bahagia, dan kebahagiaan itu akan berdampak positif pada anak.
Kiai yang memiliki ciri khas blangkon ini menyebut bahwa suasana hati seorang ibu sangat berpengaruh pada suasana hati sang anak, dan dengan modal kesenangan itu sang ibu akan lebih semangat menemani dan mendidik anak.
"Kalau seorang ibu hatinya tenang, maka ibu akan mengeksplorasi bagaimana mendidik anak yang hebat. Biasanya Ketika masih kecil, anak akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama ibu, maka hati ibu harus riang gembira, tenang, dan tidak terbebani masalah-masalah kompleks," kata Gus Nung di lnstagram resminya.
Ia juga menuturkan bahwa tanggung jawab seorang perempuan yang telah menjadi ibu cukup besar. Menurutnya, untuk melahirkan generasi penerus bangsa seorang ibu harus melewati fase yang rumit, dan tidak sederhana, bahkan berbahaya karena bisa terancam kehilangan nyawanya sendiri.
"Yang sudah dilakukan oleh perempuan untuk mencetak generasi penerus kita bukan perkara sepele. Perempuan mengandung selama kurang lebih 9 bulan, kemudian melahirkan sambil bertaruh nyawa, lalu menyusui dua tahun. Mendampingi anak tanpa lelah, kadang-kadang masih disambi kerjaan juga," jelasnya.
Ia pun membandingkan kekuatan seorang ibu dan ayah dalam menggendong anak. "Sederhana saja, ibu menggendong 2-3 jam kuat-kuat saja, tapi bapak-bapak menggendong anak 5 menit saja sudah pegel-pegel," jelasnya.
Meski begitu, kiai yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Jepara itu berpesan, bahwa peran suami dalam merawat anak juga harus sama besarnya. “Jangan apa-apa istri, apa-apa istri, makanya istri harus happy,” pungkasnya. (ya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar