Terkenal Multikultural, Kemujan Karimunjawa Resmi Jadi Desa Binaan Bawaslu - Soeara Moeria

Breaking

Selasa, 26 Oktober 2021

Terkenal Multikultural, Kemujan Karimunjawa Resmi Jadi Desa Binaan Bawaslu

 

Kemujan Karimunjawa resmi jadi desa pengawasan
Jepara, soearamoeria.comBadan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Jepara kembali menambah desa binaan di Kepulauan Karimunjawa tepatnya di desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa bertajuk desa Pengawasan Pemilu. 


Hadir perwakilan dari Bawaslu Jepara, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Kunjariyanto dan Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa, M. Zarkoni beserta jajaran staf. 


Kunjariyanto menyatakan pihaknya memilih Kemujan sebagai desa binaan karena masyarakatnya yang multikultural, sehingga bisa dijadikan sebagai mitra Bawaslu dalam mencegah politisasi SARA, berita bohong, dan politik uang. 


Masyarakat desa Kemujan terdiri dari beberapa suku dan etnis seperti Jawa, Bugis, Madura, Buton, Bajo, dll. Sehingga rawan menjadi sasaran oknum politik untuk menerapkan sentimen SARA.


Ia menuturkan majemuknya suku di Kemujan ini perlu kita teladani dalam hal persatuan dan integritasnya dalam bermasyarakat, tetapi juga perlu diwaspadai saat pesta demokrasi. Terutama terhadap oknum yang memanfaatkan sentiman SARA saat berkampanye.


“Untuk itu perlu bagi Bawaslu Jepara mengajak masyarakat desa Kemujan untuk memahami aturan pemilu, dan menjadi pengawas partisipatif untuk ikut serta mengawasi politik SARA, hoaks, dan politik uang,” tambahnya, Selasa (26/10/2021).


Pemdes Kemujan terima sertifikat dari Bawaslu. (Istimewa)

Selain itu, jarak yang cukup jauh antara pusat kota dengan kepulauan Karimunjawa khususnya desa Kemujan menjadikannya kawasan yang jauh dari pusat informasi khususnya terkait kepemiluan. 


"Dengan peresmian desa Kemujan ini harapannya bisa menambah mitra Bawaslu khususnya di daerah terpencil, pasalnya informasi terkait peraturan pemilu ini selalu dinamis, sehingga perlu diketahui masyarakat luas. Dengan peresmian ini harapannya informasi dan pengetahuan terkait pengawasan pemilu bisa tersampaikan," kata Kunjariyanto. 


Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa, M. Zarkoni mengemukakan bahwa peresmian ini hanyalah awal dari rentetan kegiatan pembinaan di desa Kemujan kedepan. 


Ia menambahkan, karena Pemilu masih panjang yaitu di tahun 2024 maka perlu mempersiapkan diri lebih baik sejak sekarang. Selain melaksanakan sosialisasi, Bawaslu juga menjalin mitra dengan desa desa di jepara, salah satunya desa Kemujan. 


"Ini sebagai ikhtiar kami dalam mempersiapkan diri pada Pemilu 2024," jelas M. Zarkoni.


Acara peresmian dilaksanakan secara simbolik dengan pemotongan pita dan penandatanganan MoU antara Bawaslu Jepara dengan Pemerintahan desa Kemujan. Acara dilanjutkan dengan deklarasi dari masyarakat desa Kemujan untuk menolak politisasi SARA, hoaks, dan politik uang. (sm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar