Temanggung, SoearaMoeria.Com
Sebanyak empat
mahasiswa asal Thailand yang mewakili Majelis Muslim Thailand melakukan
kunjungan ke kampus STAINU Temanggung dalam rangka studi banding pengembangan
pendidikan tinggi.
Salah satu
alasannya mereka tertarik dengan khazanah Islam Nusantara yang dikembangkan
kampus-kampus NU di Indonesia.
Datang di saat cuaca gerimis mereka disambut M. Abdul Munjid Pembantu Ketua STAINU Temanggung dan Muh. Syafi' Ketua LP3M STAINU Temanggung dan sejumlah dosen, Selasa (28/11/2017).
Sebagai negara yang berada di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan dan Myanmar dan Laut Andaman di barat, banyak pemuda Thailand belajar di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Hal itu tentu mendorong perguruan tinggi di Indonesia harus menyesuaikan perkembangan zaman.
Atas dasar itu Muh. Syafi' Ketua LP3M STAINU Temanggung menegaskan bahwa potensi kerjasama untuk pengembangan pendidikan tinggi sangat besar.
"Kita melihat
bahwa potensi ini menjadi celah untuk memajukan STAINU Temanggung. Saat ini
kami masih menjajaki kira-kira wilayah mana yang nanti bisa disinergikan dengan
mereka," ujar dia.
Keempat mahasiswa itu adalah Padiran, Ahsan, Akrom, Amron yang berasal dari Pattani. Secara geografis Pattani merupakan salah satu provinsi di selatan Thailand.
Provinsi-provinsi
yang bertetangga yaitu Narathiwat, Yala dan Songkhla. Masyarakat Melayu
setempat menyebut provinsi mereka Patani Darussalam atau Patani Raya yang
mayoritas beragama Islam.
Ke depan, menurut Syafi' akan diadakan kerjasama dengan wujud MoU akademik.
"Bentuknya
nanti berupa MoU kerjasama peningkatan jumlah mahasiswa muslim Thailand
untuk kuliah di STAINU Temanggung," ujar dia.
Dalam kunjungan itu selain berdiskusi, mahasiswa perwakilan Majelis Muslim Thailand itu juga mengunjungi ruang perkuliahan, perpustakaan, laboratorium, KBIH Babussalam juga asrama mahasiswa STAINU Temanggung.
Dalam kunjungan itu selain berdiskusi, mahasiswa perwakilan Majelis Muslim Thailand itu juga mengunjungi ruang perkuliahan, perpustakaan, laboratorium, KBIH Babussalam juga asrama mahasiswa STAINU Temanggung.
Selain belajar
Islam Nusantara dan budaya Indonesia di berbagai kampus, mereka juga tertarik
dengan STAINU Temanggung yang memiliki pengembangan Islam Nusantara yang ramah
dan toleran.
"Kami senang ke sini karena sejuk. Kalau Bahasa Jawa, masih sedikit dan belum lancar. Tapi kalau Bahasa Indonesia, alhamdulillah lumayan bisa karena kami juga masih rumpuh Melayu. Ya rumpun Nusantara lah," ujar salah satu mahasiswa ini. (ibda)
"Kami senang ke sini karena sejuk. Kalau Bahasa Jawa, masih sedikit dan belum lancar. Tapi kalau Bahasa Indonesia, alhamdulillah lumayan bisa karena kami juga masih rumpuh Melayu. Ya rumpun Nusantara lah," ujar salah satu mahasiswa ini. (ibda)
No comments:
Post a Comment