![]() |
Ilustrasi : Google |
Jepara, SoearaMoeria.Com
K. Syaifuddin Zuhri yang didaulat untuk
memberikan ceramah dalam Pengajian Umum dan Santunan Yatama yang diadakan
Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) Cabang UIN Walisongo Semarang di desa
Tengguli kecamatan Bangsri, Jepara, Ahad (02/04/17) malam bercerita tentang
dirinya saat mengisi pengajian di Pemalang, Jawa Tengah beberapa waktu yang
lalu.
Waktu itu, pengasuh pesantren Hidayatul Qulub Semarang
itu ceramah dengan salah seorang Habib. Habib yang sudah menyampaikan ceramah
dengan tegas mengharamkan rokok. Sedangkan Kiai Syaifuddin tidak sepakat dengan
apa yang disampaikan Habib.
“Hukum tertinggi merokok adalah makruh,” jelasnya
kepada ratusan jamaah.
Kiai muda yang berambut gondrong itu juga mengatakan
di dalam bungkus rokok pesan yang tertera “Merokok Membunuhmu” bukan “Merokok
Membunuhku”.
Berkaitan dengan merokok tidak haram, kiai kelahiran
Jepara itu punya cerita tatkala istrinya melahirkan anak keempat di rumah
sakit. Seorang dokter spesialis persalinan ialah seorang perokok.
Diungkapkannya, sebagaimana pernyataan dokter, orang
tua yang merokok berarti secara tidak langsung mengenalkan imun,
kekebalan tubuh kepada anak. Kyai Syaifuddin juga menyontohkan hal lain, bahwa
kiai yang merokok nyatanya memiliki anak-anak yang sehat.
Jika demikian, merokok “baik” tidak merokok “lebih
baik”. Sehingga, tidak ada lagi hukum haram merokok. Mengharamkan merokok, urai
Sekretaris Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Jawa Tengah itu sama artinya dengan
menghentikan perekonomian orang Temanggung dan wilayah lain sebagai penghasil
tembakau.
Perlu untuk diketahui, maling tidak akan berani masuk
jika pemilik rumah adalah perokok. Maling mau masuk, imbuhnya, masih bau asap
rokok. “Maling mau masuk ada suara Uhuk, uhuk,” sebut kiai 41 tahun disambut
gelak ratusan jamaah yang hadir. (sm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar