Merokok “Baik” Tidak Merokok “Lebih Baik” - Soeara Moeria

Breaking

Minggu, 09 April 2017

Merokok “Baik” Tidak Merokok “Lebih Baik”

Ilustrasi : Google
Jepara, SoearaMoeria.Com
K. Syaifuddin Zuhri yang didaulat untuk memberikan ceramah dalam Pengajian Umum dan Santunan Yatama yang diadakan Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) Cabang UIN Walisongo Semarang di desa Tengguli kecamatan Bangsri, Jepara, Ahad (02/04/17) malam bercerita tentang dirinya saat mengisi pengajian di Pemalang, Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.

Waktu itu, pengasuh pesantren Hidayatul Qulub Semarang itu ceramah dengan salah seorang Habib. Habib yang sudah menyampaikan ceramah dengan tegas mengharamkan rokok. Sedangkan Kiai Syaifuddin tidak sepakat dengan apa yang disampaikan Habib.

“Hukum tertinggi merokok adalah makruh,” jelasnya kepada ratusan jamaah.

Kiai muda yang berambut gondrong itu juga mengatakan di dalam bungkus rokok pesan yang tertera “Merokok Membunuhmu” bukan “Merokok Membunuhku”.

Berkaitan dengan merokok tidak haram, kiai kelahiran Jepara itu punya cerita tatkala istrinya melahirkan anak keempat di rumah sakit. Seorang dokter spesialis persalinan ialah seorang perokok.

Diungkapkannya, sebagaimana pernyataan dokter, orang tua yang merokok berarti secara tidak langsung mengenalkan imun, kekebalan tubuh kepada anak. Kyai Syaifuddin juga menyontohkan hal lain, bahwa kiai yang merokok nyatanya memiliki anak-anak yang sehat.

Jika demikian, merokok “baik” tidak merokok “lebih baik”. Sehingga, tidak ada lagi hukum haram merokok. Mengharamkan merokok, urai Sekretaris Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Jawa Tengah itu sama artinya dengan menghentikan perekonomian orang Temanggung dan wilayah lain sebagai penghasil tembakau.

Perlu untuk diketahui, maling tidak akan berani masuk jika pemilik rumah adalah perokok. Maling mau masuk, imbuhnya, masih bau asap rokok. “Maling mau masuk ada suara Uhuk, uhuk,” sebut kiai 41 tahun disambut gelak ratusan jamaah yang hadir. (sm)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar