Eksotisnya Pulau Merah, Destinasi Wisata Banyuwangi - Soeara Moeria

Breaking

Selasa, 05 Januari 2016

Eksotisnya Pulau Merah, Destinasi Wisata Banyuwangi

Foto: Google
Banyuwangi, soearamoeria.com 
Salah satu sesi kegiatan Liburan Sastra di Pesantren (LSdP) yang digeber Komunitas Matapena Yogyakarta ialah olahrasa. Sesi yang biasanya dilakukan di hari terakhir ini dilaksanakan di lokasi wisata. Kebetulan LSdP #13 bertempat di pesantren Mukhtar Syafaat Blokagung Tegalsari Banyuwangi. Sehingga salah satu wisata yang dikunjungi ialah Pulau Merah (PM).

Ahad (03/01/16) saat suasana masih petang peserta, panitia dan fasilitator sudah bersiap diri. Meski 50an peserta masih dikejar deadline untuk merampungkan membikin buletin, blog dan film documenter tetapi mereka tampak semengat bertolak ke PM. Begitu masyarakat sekitar menyebut pantai itu.

Satu per satu peserta menaiki truk. Kemudian truk yang dikemudikan pak sopir melaju. Saya yang juga ikut dalam LSdP tidak bisa melihat pemandangan menuju wisata yang dikelola Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan.

Tetapi hanya bisa merasakan jalan berkelok maupun bergelombang. Meski itu hanya kadang. Dari Blokagung perjalanan kurang lebih ditempuh 1 jam. Sampai di lokasi truk tidak di dalam tetapi parkir di luar. Kami pun berjalan masuk.

Di akhir pekan itu pantai yang berada di kecamatan Pesanggaran Banyuwangi tidak begitu sesak tetapi terlihat lumayan ramai. Saat memasuki lokasi pantai salah satu wisata Banyuwangi ini berbeda dengan pantai-pantai yang lain.

Pantai ini berombak. Juga dikelilingi perbukitan. Dinamakan Pulau Merah karena ada sebuah bukit hijau dengan tanah merah. Mukti salah satu pengunjung asli Banyuwangi membenarkan nama Pulau Merah. Karena salah satu di perbukitan itu berwarna merah tanahnya.

Karena merupakan pantai yang berombak pihak pengelola juga menyediakan papan selancar untuk berselancar. “Anda tidak bisa menyaksikan eksotisme pantai berwarna merah jika tidak menjajal naik menaiki perahu mengelililngi bukit,” promo lelaki pemilik perahu plus selancar itu.

Dengan membayar Rp. 20.000 menurut lelaki tersebut bisa menikmati pantai dengan air berwarna merah.

Kami belum ada kesempatan menaiki perahu itu. Tetapi bersama rombongan kami bisa menyebrang untuk menuju bukit bertanah hijau. Karena laut sedang surut. Untuk menuju bukit alas kaki anda jangan di lepas. Karena banyak karang yang lumayan tajam. Jika tidak hati-hati kaki anda bisa berdarah.

Selain karang berduri, anda juga perlu hati-hati. Di laut ini juga banyak kulit babi. Jika anda tertarik dengan eksotika Pulau Merah tunggu apa lagi. Datang saja ke pantai yang dipopulerkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tahun 2012 lalu. (sm)   

2 komentar: