Kisah Inspiratif: Ocha, Berprestasi Lewat Bahasa Inggris - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 23 Maret 2015

Kisah Inspiratif: Ocha, Berprestasi Lewat Bahasa Inggris


Kudus, soearamoeria.com
Drifarrosa Aisy Aufanuha Mahfudz, siswi kelas IX B SMP NU Putri Nawa Kartika Kudus ini mempunyai banyak prestasi utamanya dalam bidang bahasa Inggris. Sebut saja, Juara II Story Telling se-Kabupaten Kudus (2014), Juara I Speech Contest tingkat kabupaten Kudus (2014) dan Juara I English Competition tingkat Jawa Tengah (2014).

Beberapa prestasi yang diukir bidang bahasa Inggris tidak lepas dari kegigihan gadis kelahiran Kudus 29 Juni 2000 untuk menekuni bahasa Inggris di beberapa tempat kursus yang ada di Kudus.

Misalnya di English Center selama 2 bulan, Effective English Conversation Course (EECC) 3 bulan serta New Concept 1 bulan. Di sekolahnya ia juga tergolong sebagai penggagas berdirinya klub bahasa Inggris.

Menekuni bidang bahasa di tempat kursus bagi perempuan yang demen baca buku itu karena kelak anak pertama pasangan Machfudzi – Endang Sutini bercita-cita ingin kuliah di luar negeri.

Sejak dini ia mulai banyak membaca teks berbahasa asing. Jika mengalami kesulitan memahami teks ia segera mencari arti baik dari internet maupun dari kamus.   

Gadis yang demen segala jenis bahasa mulai Inggris, Arab, Indonesia dan Jawa itu sebelum kursus menemukan banyak kendala terkait penguasaan grammer (tata bahasa) dan pronounciation (pelafalan).  

Lambat laun semakin menguasai speaking (berbicara), pronounciation (pelafalan) dan grammer (tata bahasa). Bagi dia dengan menguasai bahasa orang akan PD ketika berhadapan dengan siapa pun.

Sehingga tak salah suatu ketika saat berliburan ke candi Prambanan turis dari Belanda, Korea dan New Zealand pernah ditemuinya dan diajak cap cis cus menggunakan bahasa Inggris.

Nasihat Orang Tua
Sebagai anak yang patuh kepada orang tua, bagi Ocha mereka merupakan sumber inspirasi. “Ayah dan Ibu merupakan inspirasi terbesar bagi saya,” akunya.

Nasihat yang tidak pernah terlupa ialah sekolah bukan tempat untuk mengejar nilai melainkan untuk memperbaiki akhlak. Nasihat itu diingat-ingatnya dan akan dilaksanakan sebaik-baiknya. “Di manapun berada nasihat orang tua berakhlak mulia akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya,” papar dia saat ditemui di Kudus, Sabtu (21/03/15).

Ia meyakini jika berakhlak hal lainnya misalnya prestasi akan turut menyertai. (qim)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar