Pesantren Az Zahra Jepara Bedah Buku “Maha Cinta” - Soeara Moeria

Breaking

Senin, 15 Desember 2014

Pesantren Az Zahra Jepara Bedah Buku “Maha Cinta”


Jepara, SoearaMoeria.Com 
Pesantren “Az Zahra” Sekuro Mlonggo Jepara membedah buku “Maha Cinta: Sepotong Kisah Nyata dari Cinta Ragawi ke Cinta Sukmawi” karya H Aguk Irawan MN bertempat di aula pesantren, Sabtu (13/12) malam.

Hadir dalam bedah buku H Aguk Irawan MN sebagai penulis dan H Murtadho Hadi pembedah buku sekaligus penulis buku asal Jepara. Kegiatan bulanan itu juga dimeriahkan pentas seni santri.

Beberapa pentas yang turut memeriahkan rebana Az Zahra, teater Tuman Fakultas Dakwah Unisnu Jepara, pembacaan puisi Mbah Tohir (Srimulat), Abu Hamzah Ashidiqi (XI Multimedia), M Ilzam Kholid (XI Multimedia), Setyafani Wahyuga (XI Multimedia)-Reni Susanti (X Multimedia), pembacaan nukilan novel Erni Apriliani (XII Multimedia) – Tomi Budianto (guru) dan drama X Multimedia.

H Aguk Irawan penulis buku memaparkan Maha Cinta merupakan karyanya yang ke-78. Novel terinspirasi dari kisah kawannya lelaki 45 tahun yang belum menikah, seniornya di Sanggar Nun, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta asal Wonosobo Jawa Tengah.

Menurutnya ketika ragawi susah untuk direalisasikan maka cinta sukmawi menjadi jawabannya. Novel karya novelis best seller Penakluk Badai: Novel Biografi KH Hasyim Asyari rencananya oleh Glosaria Media Yogyakarta akan divisualkan, difilmkan.

Kepada ratusan peserta yang hadir lelaki kelahiran Lamongan 1 April 1979 itu menawari audien turut serta casting film novel karyanya.

Di akhir paparannya cinta bukan sekadar nafsu. “Cinta adalah spiritualitas dan membutuhkan ketulusan bukan sekadar wujud hawa nafsu belaka,” tegas Aguk.

Pembedah buku H Murtadho Hadi menambahkan membaca Maha Cinta, kisah Imran dan Marwa seolah-olah mengingatkan memori masa silam era novel Di bawah Lindungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang dengan membacanya akan berurai air mata.

“Novel ini bercerita tentang orang berjihad di jalan cinta,” papar penulis buku Ratu Kalinyamat (2010).

Murtadho menjelaskan orang yang terpuruk di jalan cinta harus segera bangkit. Mengambil hal positif untuk memperjuangkan cinta. Meski demikian, kepada hadirin ia memotivasi agar tidak takut untuk jatuh cinta.

“Jika kalian takut jatuh cinta maka kalian kalah sebelum berperang,” imbuh lelaki yang kini mukim di desa Menganti Kedung Jepara.

Berjuang di jalan cinta yang sesungguhnya (Allah, red) adalah sangat mulia. “Ketika Imran betul-betul tidak butuh ragawi Marwa. Kehadiran tubuh sukmawi Marwa telah menjadi pintu gerbang bagi Imran untuk berjumpa dengan sang Maha Cinta, yaitu Tuhan.”

Bedah buku di pesantren Az Zahra merupakan roadshow #1. Road show #2 dan #3 di laksanakan di kampus Unisnu Jepara bersama Teater Tuman Fakultas Dakwah, Ahad (14/12) dan kampus Staimafa Pati bersama teater Suryopati, Senin (15/12). (sm)

Info pendaftaran SMP, SMK (TSM, Multimedia, Broadcasting) dan Pesantren Az Zahra hubungi 085 640 033 625 (WA/SMS)  
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar