Jepara, soearamoeria.com-Suara tahlil, tabuhan rebana, bacaan maulid Al-Barjanji membahana dari kediaman Fahruddin di kelurahan Bapangan, kecamatan Kota Jepara. Tampak dikediamannya 30an jamaah memadati rumahnya baik di beranda depan maupun didalam rumah. Meski dari kejauhan suaranya boleh dibilang sama namun dari dekat ada yang berbeda.
Semua petugas dalam kegiatan rutin itu dilaksanakan oleh Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Cabang Jepara. Ya, begitulah cara komunitas tuna netra di Jepara mendalami agama.
Awal mulanya kegiatan yang dilaksanakan Minggu kedua setiap bulan itu hanya berisi arisan dan tahlilan. Namun saat salah satu anggota Muchlis bertemu dengan salah satu pelanggannya KH Muharror Afif (kini, Pembina Pertuni) kegiatan bulanan itu kemudian ditambah.
Tambahannya ialah ngaji dialog dan pembacaan maulid. “Kira-kira kegiatan ini sudah berlangsung 4 tahunan mas. Awal-awalnya saya menjadi Pembina hanya ditambah dengan ngaji fikih kemudian sekarang ditambah dengan pembacaan maulid,” papar KH Muharror Afif disela-seka kegiatan, Ahad (9/6) pagi.
Disamping itu ada juga tambahan lain mengaji Al-Quran yang dilaksanakan Minggu keempat yang bertempat di Masjid Baitul Makmur Jepara.
Kiai Muharror yang juga salah satu guru di Perguruan Islam Mathaliul Falah Pati dan Pesantren Balekambang Jepara tidak sendirian dalam membina kegiatan rutinan tersebut. “Saya dibantu alumni-alumni Kajen untuk lokasi rutinan yang kebetulan berjauhan dengan tempat tinggal saya,” lanjutnya.
Lewat pembinaan kepada Pertuni Jepara imbuh Muharror merupakan wujud syukur kepada Allah SWT karena diberi anggota badan yang masih sempurna. Disamping itu ia juga berkeinginan memberikan ngaji gratis kepada mereka. (qim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar