Jepara, soearamoeria.com-Pelawak dan juga penceramah KH. Syakirun asal Madiun, Jawa
Timur mengungkapkan dirinya sering diundang oleh para kiai, habaib semisal Gus
Mus, KH Maimoen Zubair bukan untuk melawak melainkan ceramah. Karena undangan
itu dari kiai ia enggan menolaknya. Demikian dipaparkannya dalam pengajian
dalam rangka peresmian musholla Nurul Huda, sunatan massal dan santunan yatim
piatu desa Bandungrejo, kecamatan Kalinyamatan, Selasa (27/11).
Menurut Kirun sapaan akrabnya, profesi pelawak yang ia
geluti selama ini adalah menjual cocot, mulut. Hal itu berbeda dengan
pekerjaan yang lain. Ia menyontohkan petani bekerja dengan cara menanam
kemudian memanen, pedagang menjajakan dagangannya agak laku, PNS bekerja sesuai
dengan skill masing-masing. “Lha aku kerjo mung adol cocot,”
ungkapnya dengan disambut tawa ribuan jamaah yang hadir.
Undangan-undangan dari para alim ulama sering ia hadiri.
Kirun menyatakan kelak di hari kiamat semua manusia akan dihisab. “Mulo soko
iku aku nggandul sarunge para kiai, para habaib,” tuturnya.
Dengan nggandul, mengikuti jejak para kiai dan habaib
tujuannya untuk mempererat silaturrahim, ngangsu kaweruh dan meminta
sangu untuk akhirat. “Kumpul karo kiai, habaib bakale didudohake dalan kang
becik. Yen ora gelem awor kiai neng kubur ketemu malaikat langsung digodho,
dipentungi goro-goro cocotku,” imbuhnya.
Karenanya, ia berpesan lewat nama 7 hari. Senin, ojo
bosen karo unen-unen. Jangan sampai bosan dengan petuah, mauidloh
hasanah dari para alim ulama. Seloso, neng selo-selo urip gunakno kanggo
sedekah. Disela-sela hidupmu gunakanlah untuk bersedekah. Rebo, kerepo
sinau ben ora bodho, seringlah belajar agar tidak menjadi bodoh. Kemis, mingkem
lamis. Dengan diam akan selamat.
“Jum’at, jumbuh karo atimu. Sabtu, insafo karo
barang seng metu. Bertaubatlah saat melakukan kekhilafan. Minggu, mituhu
dan gugu dawuhe alim ulama. Taat kepada pitutur alim ulama,” pungkasnya. (Syaiful
Mustaqim)
Foto: Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar