Notification

×

Iklan

Iklan

LPPNU Kudus Gelar Madrasah Kader Pertanian, Dorong Kader Perempuan NU Jadi Agen Ketahanan Pangan

Selasa, 07 Oktober 2025 | 10:24 WIB Last Updated 2025-10-07T03:47:49Z

LPPNU Kudus gelar madrasah kader pertanian putaran kedua di Joglo Golantepus, Mejobo Kudus, Jumat (3/10/2025).



Kudus, soearamoeria.com – Dalam rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) bekerja sama dengan PC Fatayat NU Kudus mengadakan Madrasah Kader Pertanian putaran kedua di Joglo Golantepus, Kecamatan Mejobo, pada Jumat (3/10/2025).


Puluhan kader Fatayat NU dari tiga Pimpinan Anak Cabang (PAC) — Dawe, Kota, dan Undaan — tampak antusias mengikuti pelatihan bertema “Bertani Ramah Lingkungan di Lahan Sempit”. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya NU Kudus dalam memperkuat kemandirian pangan dan mengedukasi masyarakat mengenai praktik pertanian berkelanjutan.


Dua narasumber, Rif’an Amin dan Bibit Subarkah, dihadirkan untuk memberikan pembekalan teknis mengenai pengelolaan lahan sempit, pembuatan pupuk organik, serta teknik bercocok tanam yang sehat dan menyenangkan.


Ketua LPPNU Kudus, Amin Mustafid, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah awal mencetak kader pertanian NU yang peduli terhadap lingkungan. “Sebagian besar petani masih menggunakan pestisida secara tidak tepat. Padahal, residunya dapat membahayakan kesehatan jika belum terurai sempurna,” ujarnya.


Sementara itu, anggota DPRD Jawa Tengah sekaligus Wakil Ketua PCNU Kudus, H. Akhwan Sukandar, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata kontribusi warga NU terhadap program ketahanan pangan nasional. “Madrasah Kader Pertanian ini menunjukkan bahwa NU tidak hanya berbicara soal dakwah dan sosial, tetapi juga ketahanan pangan. Pasti saya dukung,” tegasnya.


Ketua PC Fatayat NU Kudus, Hj. Farida, menjelaskan bahwa kegiatan ini membuka ruang bagi perempuan untuk berperan aktif dalam pertanian rumah tangga. “Perempuan memiliki potensi besar dalam menciptakan ketahanan pangan keluarga. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan buah, kita tidak hanya menjaga kesehatan, tapi juga melestarikan lingkungan,” jelasnya.


Farida menambahkan, Madrasah Kader Pertanian akan terus dikembangkan di sembilan PAC Fatayat NU di Kudus agar semangat bertani organik ini menular hingga tingkat ranting.


Pada akhir kegiatan, para peserta menerima paket bibit cabe Jawa, cabe rawit, dan bayam Brasil, lengkap dengan media tanam organik siap pakai. Rif’an Amin berpesan agar kader menanam dengan cinta. “Tanam dengan hati, rawat dengan kasih, karena dari sanalah rezeki yang berkah akan tumbuh,” ujarnya.


Bibit Subarkah menambahkan bahwa pertanian juga bisa menjadi ladang pengabdian bagi NU. “Satu pohon cabe Jawa saja bisa memberi hasil. Jika disisihkan sedikit untuk kas NU, hasilnya akan berkah,” katanya.


Pelatihan ini menegaskan bahwa semangat Hari Santri 2025 di Kudus tidak hanya diwarnai kegiatan keagamaan, tetapi juga gerakan nyata menuju pertanian berkelanjutan dan kemandirian ekonomi santri. Melalui edukasi ini, diharapkan lahir kader perempuan NU yang menjadi agen perubahan dalam mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtera. (he)

close close