![]() |
Ilustrasi : mediadakwah.id |
Sahabat Sejati
Di antara lembaran sunyi
Tersimpan seribu makna
Buku adalah jendela dunia
membuka cakrawala tanpa batas waktu
Setiap kata yang terukir
Adalah jejak pikiran dan perasaan
Ia menuntun jiwa yang haus akan ilmu
Memberi arah bagi mimpi yang belum bertemu
Buku tak pernah letih bercerita
Meski disentuh tangan yang berbeda-beda
Ia setia menunggu dibuka
Menyuguhkan cahaya bagi siapa saja
Wahai buku … sahabat sejati
Kau abadi dalam tiap generasi
Selama engkau dibaca dengan hati
Dunia akan selalu terang oleh ilmu dan arti
------
Pelita di Jalan Ilmu
Di bawah cahaya redup kelas sederhana
Kau hadir dengan senyum yang tak pernah pudar
Bukan sekadar pena dan papan tulis yang kau bawa
Tapi cahaya sabar yang menuntun mimpi-mimpi liar
Kau ajarkan huruf hingga jadi kata
Kau tanam logika hingga tumbuh bijaksana
Meski langkahmu sering lelah tak terbaca
Engkau tetap teguh, setia pada makna
Guru …. engkau bukan sekadar pengajar
Engkau adalah lentera di malam yang samar
Dalam diam doa-doamu mengalir deras
Agar murid-muridmu menjadi cahaya yang luas
Jika waktu menua dan usia menipis
Namamu tetap hidup di hati yang manis
Sebab setiap ilmu yang kau titipkan
Adalah warisan abadi yang takkan hilang ditelan zaman
------
Jejak Teladan Abadi
Di gerbang sekolah yang teduh
Kau berdiri bukan sekadar pemimpin,
Tetapi juga sebagai ayah dan bunda
Yang menuntun dengan hati dan bijaksana
Setiap langkahmu adalah teladan
Setiap keputusanmu adalah arahan
Kau bukan hanya mengatur aturan
Tapi juga menjaga harapan ribuan impian
Kepala sekolah … Kau adalah nakhoda
Mengemudikan bahtera di samudra pendidikan
Meski ombak masalah datang silih berganti
Kau tetap tegar, memimpin tanpa henti
Namamu tercatat dalam jejak sejarah keci
Di hati setiap anak yang pernah belajar di sini
Sebab engkau adalah pemimpin sejati
Yang mengabdi dengan cinta dan dedikasi
------
Sang Penjejak Masa Depan
Di bangku sederhana kau duduk
Mata penuh tanya, hati penuh asa
Setiap coretan di buku catatanmu
Adalah jejak awal menuju mimpi besar
Nak … engkau bagaikan tunas muda
Yang tumbuh mencari cahaya pengetahuan
Terkadang rapuh diterpa badai kesulitan
Namun tetap berdiri, belajar dari setiap ujian
Di balik tawamu yang polos
Tersimpan tekad yang tak kenal lelah
Engkau belajar bukan hanya untuk dirimu
Tapi untuk masa depan yang lebih cerah
Wahai murid penerus bangsa
Jadilah cahaya yang menerangi zaman
Simpanlah ilmu dalam dada
Dan tebarkan kebaikan sepanjang jalan
------
Jalan Cahaya
Di balik gelapnya kebodohan
Terbentang lorong panjang penuh pertanyaan
Di sanalah cahaya pendidikan berpendar
membimbing langkah, menuntun arah
Pendidikan adalah lentera jiwa
Menyalakan api harapan dalam dada
Ia mengajarkan arti bertahan
Mengukir masa depan dengan tangan
Setiap huruf adalah bintang
Setiap ilmu adalah pelita terang
Dari buku, papan tulis, hingga suara guru
Lahirlah keberanian menatap waktu
Jalan cahaya ini tak pernah padam
Meski badai menghadang, meski gelap merayap diam
Karena di setiap hati yang mau belajar
Ada sinar yang tak bisa pudar
Pendidikan … engkaulah jalan cahaya
Membuka gerbang dunia tanpa henti
Membawa manusia dari nista ke mulia
Menuntun menuju arti sejati
__Nurul Zulaeha, lahir di Jepara pada 7 Oktober 1983. Ia menempuh Pendidikan S1 Universitas Muria Kudus dan S2 Universitas Islam Nahdlatul Ulama. Sejak kecil, ia memiliki ketertarikan pada sastra dan seni bahasa. Bagi penulis, puisi bukan hanya rangkaian kata indah, melainkan juga sarana untuk menyampaikan nilai, rasa, dan pesan kehidupan. Selain itu menulis puisi juga cara sederhana untuk menyampaikan perasaan, gagasan, dan penghargaan terhadap sosok-sosok yang berarti dalam hidup. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan literasi dan pendidikan, menjadikan setiap pengalaman hidup sebagai sumber inspirasi untuk dituangkan dalam kata-kata. (01)