![]() |
Umat Hindu gelar ibadah ngembak geni usai pelaksanaan tapa brata. Foto: Pemerintah Desa Pasirharjo. |
Blitar, soearamoeria.com - Memang Luar Biasa. Perayaan Hari Raya Nyepi di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, berlangsung bisa dibilang spesial dan khidmat, Minggu (30/3/2025). Sebab, pelaksanaan Nyepi tahun ini hampir bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Bahkan umat Islam dan Hindu saling menghargai dalam menjalankan ibadah. Indahnya toleransi itu ditunjukkan ketika Umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yakni berdiam diri di rumah masing-masing untuk melakukan tapa brata, pada Sabtu (29/3/2025).
Sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Hindu yang sedang beribadah, masyarakat Muslim di Desa Pasirharjo secara konsisten menyesuaikan penggunaan pengeras suara di masjid dan musala setiap tahun.
Namun, pada tahun ini terdapat sedikit penyesuaian, yakni tarhim menjelang sahur tetap dikumandangkan melalui corong atas sebagai penanda waktu ibadah bagi umat Islam yang menjalankan puasa Ramadan.
"Biasanya saat Nyepi, masjid dan musala di sini tidak menggunakan corong atas sama sekali. Namun, tahun ini ada dua waktu di mana corong atas tetap digunakan, yaitu saat sahur untuk imsak dan azan, serta saat Magrib sebagai penanda berbuka puasa. Sementara itu, pujian, tarawih, dan tadarus tetap menggunakan corong bawah," ujar Kepala Desa Pasirharjo, Chusana Churori, Minggu (30/3/2025).
Puncak perayaan Nyepi berlangsung pada Minggu (10/3) pagi dengan persembahyangan Ngembak Geni di Pura Setya Dharma Pasirharjo. Sekitar 300 umat Hindu mengikuti prosesi yang dipimpin oleh Pandita Romo Lukmin.
Acara ini diawali dengan sambutan dari pengurus pura serta laporan keuangan, sebelum dilanjutkan dengan ritual persembahyangan bersama.
Perayaan ini mendapat pengamanan ketat dari berbagai unsur, termasuk kepolisian, TNI, pecalang, dan Banser. Beberapa petugas pengamanan yang beragama islam, juga turut senang bisa menjaga ibadah umat hindu.
"Alhamdulillah, seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar. Persembahyangan diakhiri dengan saling bersalaman dan bermaaf-maafan di halaman pura," tambah Chusana.
Menariknya, tahun ini perayaan Nyepi dan Idulfitri berdekatan, hanya berselisih satu hari. Hal ini semakin memperkuat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di Pasirharjo.
"Nanti malam, takbir keliling juga akan digelar. Seperti halnya Nyepi, acara ini juga akan mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari pecalang, Banser, TNI, hingga Polri," pungkasnya.
Sebelumnya, prosesi kegiatan hari raya nyepi umat hindu diawali dengan ritual Melasti di Pantai Jolosutro, Kecamatan Wates. Dalam upacara ini, umat Hindu dari Desa Pasirharjo melakukan pembersihan diri dari alam semesta sebagai persiapan menyambut Nyepi. (ik)