Notification

×

Iklan

Iklan

Cinta Bukan Tentang Memiliki, Tetapi Menerima yang Allah Tetapkan

Senin, 03 Februari 2025 | 14:58 WIB Last Updated 2025-02-03T08:01:04Z

Novel Azzamine karya Sophie Aulia.


Judul : Azzamine

Penulis : Sophie Aulia

Penerbit : Bukune 

Terbit : 2022

Tebal : 355 halaman

Author : Erni Apriliyani 


Novel berjudul Azzamine karya Sophie Aulia adalah sebuah kisah cinta yang sarat dengan nilai-nilai religius dan pesan moral yang mendalam. Dengan jumlah halaman sebanyak 355, novel ini membawa pembaca pada perjalanan emosional yang kompleks antara dua tokoh utama yang memiliki karakter dan latar belakang yang sangat berbeda. Melalui kisah cinta yang sederhana namun penuh makna, penulis mampu menggambarkan bagaimana cinta, kesabaran, dan keikhlasan dapat membawa perubahan besar dalam hidup seseorang.


Cerita dalam Azzamine berfokus pada Raden Azzam Al-Baihaqi dan Haura Jasmine. Azzam adalah sosok pria religius yang memiliki kepribadian santun dan penuh kesabaran. Dia adalah hafidz Al-Qur'an yang lulus dari Universitas Al-Azhar, Mesir, dan dikenal sebagai pribadi yang rendah hati meskipun memiliki banyak kelebihan. Di sisi lain, Jasmine adalah seorang perempuan yang keras kepala, tomboy, dan jauh dari gambaran perempuan sholehah. Jasmine hidup dengan sikap yang spontan dan cenderung kurang memperhatikan nilai-nilai agama dalam kesehariannya. Perbedaan karakter antara keduanya menjadi titik awal dari berbagai konflik yang muncul dalam cerita.


Awal mula kisah ini dimulai dengan perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka. Jasmine yang sudah memiliki kekasih bernama Deka tentu saja menolak mentah-mentah perjodohan tersebut. Dia merasa hidupnya sudah cukup bahagia bersama Deka yang telah menemaninya selama empat tahun. Namun, keputusan keluarga tidak bisa diganggu gugat, dan Jasmine pun terjebak dalam situasi yang membuatnya harus menerima kenyataan bahwa perjodohan dengan Azzam tidak dapat dihindari.


Azzam, dengan sifat penyabar dan bijaksananya, tidak memaksakan kehendak kepada Jasmine. Dia memahami bahwa cinta tidak dapat dipaksakan dan memilih untuk mendekati Jasmine dengan cara yang lembut dan penuh pengertian. Dalam berbagai kesempatan, Azzam menunjukkan ketulusan dan kesabarannya meskipun sikap Jasmine sering kali kasar dan menolak keberadaannya. Jasmine yang awalnya begitu keras kepala perlahan mulai melihat sisi lain dari Azzam yang membuatnya berpikir ulang tentang hubungannya dengan Deka.


Konflik batin dalam diri Jasmine menjadi salah satu elemen yang membuat cerita ini semakin menarik. Dia berada di persimpangan antara mempertahankan hubungannya dengan Deka atau menerima kehadiran Azzam yang semakin hari semakin menunjukkan ketulusan cintanya. Jasmine mulai menyadari bahwa cinta bukan hanya tentang kesenangan dan kebebasan, tetapi juga tentang pengorbanan, keikhlasan, dan penerimaan. Proses ini digambarkan dengan sangat baik oleh penulis, yang membuat pembaca dapat merasakan pergulatan emosi yang dialami oleh Jasmine.


Salah satu cuplikan menarik dalam novel ini adalah ketika Azzam berkata kepada Jasmine, "Cinta bukan tentang memiliki apa yang kamu inginkan, tetapi menerima apa yang telah Allah tetapkan dengan hati yang lapang." Kalimat ini mencerminkan sikap Azzam yang selalu berpijak pada nilai-nilai keimanan dalam menjalani hidup, termasuk dalam menghadapi perjodohan yang awalnya tidak diinginkan oleh Jasmine.


Cuplikan lain yang menggugah hati adalah saat Jasmine akhirnya mulai memahami makna kesabaran dan berkata dalam hatinya, "Ternyata cinta yang tulus tidak pernah memaksa, ia hanya hadir dan menunggu dengan penuh keyakinan." Perubahan sikap Jasmine yang awalnya keras kepala menjadi lebih lembut menunjukkan perkembangan karakter yang signifikan dalam cerita.


Selain kisah cinta yang menjadi fokus utama, Azzamine juga menyampaikan berbagai pesan moral yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pentingnya kesabaran dalam menghadapi ujian hidup. Azzam menjadi contoh nyata bagaimana kesabaran dan ketulusan dapat membawa perubahan positif dalam hidup seseorang. Dia tidak hanya sabar dalam menghadapi sikap keras kepala Jasmine, tetapi juga dalam menjalani berbagai ujian hidup yang datang silih berganti. Karakter Azzam mengajarkan bahwa kesabaran bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang dapat membawa seseorang menuju kebahagiaan sejati.


Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca. Penulis mampu menggambarkan suasana dan emosi dengan baik tanpa terkesan berlebihan. Alur cerita yang mengalir membuat pembaca terus penasaran untuk mengetahui bagaimana akhir dari kisah cinta Azzam dan Jasmine. Meskipun tema perjodohan bukanlah hal yang baru dalam dunia literasi, penulis berhasil menyajikannya dengan sudut pandang yang berbeda dan karakter yang kuat.


Namun, ada beberapa kekurangan yang dapat dicatat dari novel ini. Salah satunya adalah tema cerita yang mungkin terasa klise bagi sebagian pembaca. Kisah tentang perjodohan dan cinta segitiga antara tokoh utama dengan kekasih lama sering kali ditemui dalam berbagai novel romantis lainnya. Meskipun demikian, karakterisasi yang kuat dan pesan moral yang disampaikan membuat novel ini tetap memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu, pengembangan konflik dalam cerita terkadang terasa kurang mendalam dan penyelesaiannya terkesan terlalu cepat. Beberapa konflik yang seharusnya dapat dieksplorasi lebih jauh justru diselesaikan dengan cara yang terlalu sederhana.


Di balik kekurangan tersebut, Azzamine tetap menjadi novel yang layak untuk dibaca. Kisah ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memberikan banyak pelajaran berharga tentang kehidupan dan cinta. Pembaca diajak untuk merenung tentang arti cinta yang sejati, yang tidak hanya didasarkan pada penampilan atau perasaan sesaat, tetapi juga pada komitmen, keikhlasan, dan pengorbanan.


Kesimpulannya, Azzamine adalah novel yang mengajak pembaca untuk melihat cinta dari perspektif yang lebih dalam dan bermakna. Dengan karakter tokoh yang kuat, pesan moral yang positif, dan alur cerita yang mengalir, novel ini cocok bagi mereka yang mencari bacaan ringan namun penuh makna. Sophie Aulia berhasil menyampaikan cerita yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan inspirasi tentang bagaimana cinta dan keimanan dapat membawa perubahan besar dalam hidup seseorang. (*)

close close