Peserta Festival Teater Berbahasa Daerah.
Surakarta, soearamoeria.com - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
menyelenggarakan Festival Teater Berbahasa Daerah (FTBD) di Teater Arena Taman
Budaya Jawa Tengah, Surakarta, pada Rabu, 4 Desember 2024. Peserta yang terdiri
atas kelompok teater siswa SMA dan SMK di Jawa Tengah akan menampilkan lakon
terbaik mereka. Sebanyak 20 naskah drama telah dikirimkan kepada panitia.
Ketua Panitia Festival Teater
Berbahasa Daerah (FTBD) Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Shintya, M.S.,
mengatakan bahwa para peserta akan menampilkan lakon yang telah mereka kirimkan
naskahnya kepada panitia. Mereka adalah kelompok teater di sekolah menengah
atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Tengah.
Peserta sangat antusias mengikuti
kegiatan ini. Kami memang membatasi jumlah peserta sebanyak dua puluh kelompok
teater agar waktu yang kami alokasikan mencukupi. Oleh karena itu, peserta
merupakan 20 tim pendaftar pertama. Peserta akan melakukan orientasi panggung
pada tanggal 3 Desember 2024 serta pengumuman dan penyerahan hadiah lomba pada
5 Desember 2024,” ujar Shintya dalam acara orientasi panggung di Taman Budaya
Jawa Tengah pada Selasa, 3 Desember 2024.
Shintya menambahkan bahwa naskah
drama yang ditampilkan merupakan hasil karya peserta atau tim yang berbahasa
Jawa dan tidak melanggar hak cipta (bukan plagiarisme). Tema naskah drama
adalah cerita rakyat di Jawa Tengah yang mengandung nilai-nilai budaya lokal.
“Durasi tampil setiap tim selama 25
menit. Oleh karena itu, peserta harus mengemas naskah drama pendek yang
ditampilkan melalui penguasaan panggung yang baik,” jelasnya.
Shintya menjelaskan bahwa pemenang
akan mendapatkan sertifikat, piala, dan uang pembinaan sebagai berikut. Terbaik
I Rp10.000.000,00; terbaik II Rp8.000.000,00; terbaik III Rp6.000.000,00;
terbaik IV Rp5.000.000,00; terbaik V Rp4.000.000,00; dan terbaik VI
Rp3.000.000,00. Selain itu, akan ada hadiah untuk aktor, aktris, naskah,
sutradara, artistik, dan musik terbaik.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi
Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum., mengatakan bahwa FTBD termasuk program
pelindungan bahasa daerah. Program ini bertujuan mempertahankan agar bahasa
kita, bahasa daerah, terutama bahasa Jawa, dapat lestari. Program pelindungan
bahasa daerah, termasuk bahasa Jawa, akan dilakukan melalui beberapa tahapan,
antara lain, pemetaan kembali pada 2025. Selanjutnya, program vitalitas
dilakukan untuk melihat daya hidup suatu bahasa.
“Bahasa-bahasa di dunia tidak bisa
dimungkiri akan mengalami kemunduran. Kalau bahasa hilang, hilanglah identitas
kita sebagai penutur bahasa Jawa,” tegas Syarifuddin.
Program selanjutnya, lanjut
Syarifuddin, adalah konservasi dan revitalisasi. Program ini diharapkan untuk
menghidupkan kembali atau menguatkan kembali bahasa yang mengalami kemuduran,
kritis, rentan, hampir punah, atau bahkan punah.
“Sejak 2021 kami bekerja sama dengan
pemerintah kabupaten/kota/provinsi melakukan revitalisasi bahasa daerah untuk
tingkat SD dan SMP yang puncaknya adalah Festival Bahasa Ibu (FTBI),” jelasnya.
Syarifuddin menerangkan bahwa penguatan pelindungan bahasa daerah perlu diperluas ke sasaran jenjang pendidikan menengah, yakni siswa SMA dan SMK. Untuk itu, kami mengadakan Festival Teater Bahasa Daerah (FTBD),” tambahnya. (as)