![]() |
Ilustrasi : alodokter.com |
Hubungan terapeutik antara klien dengan psikolog dan konselor dibutuhkan untuk bisa mencapai tujuan. Dengan adanya penerimaan tanpa syarat proses untuk melakukan konsultasi bisa berjalan dengan lancar. Untuk itu, mari kita kupas perbedaan psikolog dan konselor.
1. Jenjang Pendidikan
Konselor menempuh pendidikan sarjana bimbingan dan konseling selama 4 tahun lalu melanjutkan pendidikan profesi konselor (PPK) 2 tahun. Ruang lingkup pendidikan konselor meliputi pribadi, sosial, belajar dan karier.
Sementara psikolog menempuh pendidikan sarjana psikologi selama 4 tahun lalu melanjutkan sekolah pasca sarjana selama 4 tahun sampai pendidikan profesi psikologi selama 2 tahun untuk menjadi psikolog klinis. Terdapat beberapa sub spesialisasi seperti psikologi anak, psikologi geriatri, psikologi kesehatan, neuropsikologi, dan psikologi forensik.
Baik konselor maupun psikolog memerlukan izin untuk membuka praktik dengan memenuhi kriteria seperti jenjang pendidikan, pengalaman, pelatihan dan lisensi.
2. Fokus Penyembuhan
Konselor membantu individu dalam masalah kehidupan sehari-hari dalam proses konseling jangka pendek. Biasanya permasalahan dalam konseling meliputi gangguan belajar, tekanan dalam kehidupan sehari-hari, kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan pekerjaan, masalah keluarga, masalah dalam tahap perkembangan yang membuatnya terhambat dalam perkembangan selanjutnya dll.
Konselor tidak diberi wewenang memberikan tes ataupun asesmen untuk mendiagnosis masalah kesehatan mental.
Psikologi membantu individu dalam masalah kesehatan mental yang sudah terjadi berulang dan memerlukan jangka waktu panjang sekitar 6 bulan dalam proses terapi seperti gangguan mood (suasana hati), gangguan kecemasan, gangguan makanan, gangguan tidur, trauma psikologis, dll.
Psikolog dapat memberikan tes ataupun asesmen untuk mendiagnosis masalah kesehatan mental.
3. Tugas dan Peminatan
Tugas yang dilakukan konselor adalah membantu individu untuk menyelesaikan permasalahannya hidupnya, membantu mengambil keputusan dan membantu individu supaya bisa tumbuh dengan optimal. Individu yang dihadapi konselor masih normal.
Peminatan dalam bimbingan dan konseling meliputi BK sekolah dan sosial. BK sekolah fokusnya pada perkembangan anak. BK sosial fokusnya menjadi mediator di antara dua komunitas yang sedang berselisih dan membantu masyarakat di lembaga tertentu.
Tugas yang dilakukan psikolog adalah membantu individu untuk pulih dari masalah kesehatan mental yang serius hingga membuatnya kesulitan untuk mengambil keputusan. Individu yang ditangani psikolog sudah memiliki gangguan kesehatan mental baik ringan maupun sedang yang memerlukan penanganan khusus, adanya diagnosis sehingga mengetahui penyebab dan akibat hingga membuatnya bisa mengalami hal tersebut dan dampaknya terhadap kehidupan sekarang.
Peminatan dalam psikologi meliputi psikologi pendidikan, psikologi klinis, psikologi perkembangan, psikologi industri dan organisasi dan psikologi sosial.
4. Fokus Bidang dan Layanan
Konselor bisa memilih untuk fokus pada bidang khusus seperti pribadi, sosial, belajar dan karier untuk bisa memberikan konseling seperti konseling keluarga, konseling karier dan konseling sekolah. Layanan yang diberikan meliputi layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, dan layanan konseling kelompok.
Psikolog bisa memilih untuk fokus pada bidang khusus seperti psikolog klinis, psikolog sosial, psikolog pendidikan, psikolog eksperimen dan psikolog industri. Layanan yang diberikan meliputi konseling, terapi, tes psikologis dan intervensi sosial.
Baik konselor maupun psikolog dapat memberikan bantuan untuk memberdayakan individu supaya bisa mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan bakat, minat dan potensi. (Zulfa Wafirotul Khusna/23)